SPBU Tutup, Antrian Panjang di Berbagai Daerah, Pertamina: Naik Monas Aja Antri

SPBU Tutup, Antrian Panjang di Berbagai Daerah, Pertamina: Naik Monas Aja Antri Antrian pengendara motor dan mobil untuk membeli BBM di sejumlah SPBU di berbagai daerah beberapa hari ini menjadi pemandangan umum. Foto: Wartakotalive.com/

Hanung juga memastikan bahwa antrean panjang ini disebabkan bukan karena kelangkaan BBM. Mengingat stok BBM subsidi jenis premium dan solar masih berada pada level aman atau sesuai dengan kuota yang dibatasi. Dia juga katakan bahwa pengendalian kuota BBM jenis premium di beberapa sebesar lima persen, sudah sesuai dengan rekomendasi BPH Migas.

"Misalnya satu dapat jatah 10 ton kita kurangi 500 liter saja. Kita siapkan non subsidi dengan cukup. Itu masih aman," jelasnya

Initinya, PT cuek dan ogah disalahkan atas antrean masyarakat di berbagai daerah yang ingin mendapatkan BBM subsidi, Menurutnya, langkah pengurangan kuota BBM subsidi oleh pihaknya, sebagai cara untuk mengamankan amanah pemerintah.

"Dituangkan dalam bentuk surat Menkeu tersebut mencoba untuk jalankan UU APBNP 2014 terkait pembatasan kuota BBM PSO. Kita cari solusi, beberapa kebijakan sudah berjalan di Kalimantan, sudah ada pembatasan jam operasi. Di Batam ada pengendalian pembatasan pembelian solar," kata Direktur Niaga dan Pemasaran PT Hanung Budya di Halim Perdanakusumah, Jakarta, Rabu (27/8).

Dia mengatakan selain di wilayah tersebut, di Yogyakarta, mengeluarkan kebijakan pembelian maksimal sepeda motor dan truk diesel. Untuk satu hari, kendaraan niaga hanya bisa mengonsumsi 30 liter solar. "Ternyata itu cukup efektif. Tetapi di sebagian besar wilayah Indonesia kebijakan itu belum berjalan efektif," katanya.

PT bersikukuh pemotongan kuota harian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi akibat dari kebijakan pemerintah yang memotong kuota BBM subsidi dari 48 juta kiloliter menjadi 46 juta kiloliter. Kuota yang dialokasikan oleh pemerintah hanya 45,355 juta kiloliter dengan rincian Premium 29,29 juta kiloliter, solar 15,16 juta kiloliter dan minyak tanah 900 ribu kiloliter.

Berdasarkan data yang ada, kebutuhan rata-rata premium yang disalurkan per hari sampai akhir 31 Juli, mencapai rata 81.132 kiloliter. Padahal, dari kuota dalam APBNP 2014 kalau dihitung dibagi jumlah hari maka didapatkan angka 80.240 kiloliter.

Sumber: tempo.co.id/suara surabaya/merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Kilang Minyak Pertamina Terbakar, 5 Luka Berat, 15 Luka Ringan, Ini Suara Greepeace':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO