Komisi C Siapkan Solusi Pemisahan Masjid dengan Gedung DPRD Baru

Komisi C Siapkan Solusi Pemisahan Masjid dengan Gedung DPRD Baru Camelia Habibah

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Komisi C DPRD Surabaya sudah memikirkan alternatif terakhir, jika pembangunan masjid yang menyatu dengan gedung dewan tak memungkinkan lagi. Anggota Komisi C, Camelia Habibah, Rabu (6/12) mengatakan, beberapa anggota komisi mempunyai keinginan untuk membangun masjid sendiri terpisah dengan gedung DPRD baru. Namun, luas masjid sama dengan lusaan sebelum dibongkar.

“Dengan begitu tentu DED-nya berubah, termasuk adendumnya,” tuturnya.

Politisi PKB ini mengungkapkan, pembangunan masjid dan gedung dewan baru memungkinkan terpisah, karena nomenklatur bukan hanya pembangunan masjid, tapi pembangunan kawasan Balai Pemuda. “Solusi terakhir, gedung di samaing masjid,” katanya.

Ia mengakui, pembangunan gedung DPRD sudah ada kontraktor pemenangnya. Tapi ia yakin, pemerintah kota mempunyai kebijakan adendum lagi, karena berkaitan dengan masalah keumatan dan akhirat. “Itu baru kemungkinan. Namun, pembangunannya kan multiyears,” tegasnya.

Habibah memperkirakan, apabila ada pemisahan antara masjid dan gedung dewan baru, ada perubahan letak gedung dewan baru. Posisi gedung dewan yang akan dibangun kemungkinan digeser ke timur atau lainnya dengan luasan yang tak sesuai rencana semula.

“Posisi masjid bisa saja tetap. Tapi teknisnya seperti apa kita belum tahu, apalagi lahan yang tersedia juga sempit,” jelasnya

Ia menilai, jika ada perubahan DED (Detail Enggeneering Design), akan diikuti dengan adendum baru. Dengan adendum baru, nilai anggaran bisa berubah, karena Satuan Standar Harga (SSH) tahun mendatang dimungkinkan juga barubah. “Tapi, kita prioritaskan pembangunan masjid, supaya tak ada polemik lagi,” katanya

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO