Penutupan Dolly Picu Prostitusi Terselubung

Terpisah, warga lokalisasi dan Jarak kembali melakukan aksi. Ratusan massa yang tergabung dalam Front Pekerja Lokalisasi (FPL), FSBUK, dan Aliansi Buruh Surabaya menggelar demonstrasi di depan Kantor Kelurahan Putat Jaya Surabaya, Kamis (7/8). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap sikap petugas gabungan yang masih menahan warga dengan status sebagai tersangka di Polrestabes Surabaya.

Dengan membawa atribut bendera, alat dapur, dan poster, demonstran yang sebagian besar Ibu-ibu warga lokalisasi ini meneriakkan yel-yel dan kecaman terhadap sikap aparat gabungan pasca bentrok hari minggu lalu (27/7). Selain itu, warga juga memprotes adanya razia yustisi yang dilakukan Satpol PP Surabaya kian intens dilakukan.

''Hingga kini adanya intimidasi masih diterima oleh warga yang dilakukan Satpol PP. Mereka kerap melakukan intimidasi tersebut saat menggelar razia yustisi,'' kata Annisa Koordinator Tim Advokasi Perempuan dan Anak Lokalisasi dan Jarak.

Dia menjelaskan, bentuk intimidasi yang ditudingkan oleh warga juga terjadi dalam beberapa kasus. Diantaranya, penangkapan terhadap warga yang dituding saat kerusuhan lalu menjadi dalang dan provokator. ''Mereka kan bukan penjahat. Kenapa harus dilakukan seperti itu,'' tegas Annisa.

Setelah satu jam menggelar aksi didepan kantor kelurahan, ratusan pendemo ini bergerak menuju Polrestabes Surabaya untuk melakukan aksi serupa. Tujuan aksi tersebut agar warga yang masih ditahan maupun yang berstatus sebagai tersangka segera dibebaskan dari jeratan hokum. Mereka menganggap aparat tidak memiliki bukti dan tuduhan yang jelas.

Kasatpoll PP Surabaya Irvan Widyanto menanggapi dingin protes warga dan Jarak. Demonstrasi itu sama sekali tidak akan mempengaruhi intensitas razia yustisi yang dilakukan jajarannya. Bahkan sebagai aparat penegak perda akan terus melakukan razia sampai dan Jarak benar-benar dari prostitusi.

“Gak papa mereka demo,orang kita hanya menegakkan perda, mereka demo kita tetap razia,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Disinggung perihal adanya prostitusi terselubung di kawasan dan Jarak, Irvan mengaku masih sebatas informasi. Meski begitu, dia tengah menerjunkan tim untuk mencari kebenaran isu tersebut. Irvan tidak main-main, bila petugasnya menemukan praktik terselubungng maka akan menindak tegas para pelakunya.

“Kita akan menindak tegas sesuai dengan perda, kalau pidana tidak mungkin karena itu ranah kepolisian,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO