Ribuan Santri dan Pelajar Kabupaten Blitar Nobar Film G30S/PKI

Ribuan Santri dan Pelajar Kabupaten Blitar Nobar Film G30S/PKI Ribuan pelajar saat nobar film G30S/PKI dihalaman MA Maarif.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Ribuan santri di Kabupaten Blitar nonton bareng film yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI ) Kabupaten Blitar dan jajaran forpimda Kabupaten Blitar. Nobar kali ini dilaksanakan di pelataran MA Maarif Desa Bakung Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar. Tak hanya santri dan pelajar, wali murid dan masyarakat juga ikut berbaur nobar film , Rabu (27/9) malam.

Tepat pukul 19.30 WIB, film Penghianatan diputar. Penonton yang hadir dalam acara nobar itu nampak antusias menonton film tersebut.

Dandim 0808 Blitar, Letkol ARH. Surya Dani menyatakan acara nobar itu merupakan permintaan dari pihak MA Maarif Desa Bakung.

Selain merupakan instruksi dari panglima TNI, dengan nobar film diharapkan, nantinya masyarakat mengetahui sejarah sebenarnya tentang pergerakan PKI yang merongrong keutuhan NKRI 52 tahun yang lalu. Letkol ARH. Surya Dani juga mengatakan pemutaran film , bertujuan untuk menanamkan serta memberikan pengetahuan akan pendidikan sejarah bangsa di kalangan masyarakat terutama terhadap kalangan anak muda.

"Tujuannya adalah agar generasi muda tahu sejarah bangsa Indonesia, tau jika dulunya Indonesua pernah mengalami peristiwa ," terang Letkol ARH. Surya Dani.

Terlebih saat Kabupaten Blitar juga punya keterkaikan dengan peristiwa kelam itu. Terbukti di Blitar selatan ada monumen yang bernama monumen Trisula. Monumen itu tanda bukti sejarah, bahwa pada tahun 1968 telah terjadi penumpasan PKI dari Jawa Tengah yang melarikan diri ke Jawa Timur hingga sampai Blitar selatan yang pernah menculik ulama di Blitar. "Semoga sejarah itu tidak terulang dan menjadi pengingat bagi kita semua," ungkapnya.

Sementara senada dengan Dandim 0808, ketua MUI Kabupaten Blitar, Ahmad Zamrodji mengatakan, pihaknya sengaja menggelar nobar film untuk mengingat sejarah. Dengan nobar film tersebut diharapkan kedepannya para pelajar dapat mengetahui makna sejarah yang terjadi pada masa lampau.

"Selain pelajar dan santri juga ada masyarakat umum, serta wali murid," tutur Ahmad Zamroji. (blt1/tri/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Lembah Djati Cocok Untuk Rekreasi Malam Hari Bersama Keluarga':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO