SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Rokat Tase’, satu budaya petik laut di Desa Nepa, Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura. Selain Rokat Tase, ada juga Rokat Disa (bersih desa), dan Nyaddar (selamatan di ladang penggaraman).
Idealnya, Rokat Tase’ dilaksanakan di Desa Nepa sore hari Malam Jumat manis pada bulan Rajab. Namun, kegiatan ini dilaksanakan, malam Jumat lalu.
BACA JUGA:
- Respons Dinkes Sampang soal Dugaan Pemotongan Jaspel dan Mamin Pasien di Puskesmas Batulenger
- Viral Pertunangan Balita di Sampang, BKKBN Jatim Turun Tangan, Berikut Kisah Sebenarnya
- Pemkab Sampang Meriahkan Malam Idulfitri 2024 dengan Parade Takbir Keliling
- Polisi Belum Temukan Titik Terang Kasus Mayat Bayi di Bibir Pantai Camplong Sampang
Rokat Tase’ adalah upacara untuk meminta kepada Tuhan, agar menyelamatkan nelayan dari bencana dan rintangan apapun saat melaut dan agar dapat hasil tangkapan ikan banyak.
Disediakan perahu kecil yang dihias dan berisi beraneka macam makanan sebagai sesaji untuk dilarung di tengah laut. Sesaji ini oleh masyarakat Desa Nepa disebut dengan Ghite’.
“Perahu kecil dihias dengan bendera merah putih, uang dan bunga. Arti uang di sini agar rejeki yang diletakkan itu bisa bertambah banyak setelah acara Rokat Tase’,” ungkap Suhari salah satu nelayan.
Selain pengharapan rejeki, Ghite’ juga melambangkan sebuah permohonan supaya mendapatkan berkah dari Allah SWT Yang Maha Esa dan leluhur sekaligus sebagai sarana untuk menolak makhluk-mahkluk jahat.