Dirut Baru Tak Jawab Persoalan, PDAM Maja Tirta Masih Netek Pemerintah

Dirut Baru Tak Jawab Persoalan, PDAM Maja Tirta Masih Netek Pemerintah Iewan Prasetya Direktur PDAM yang baru tetap berharap dana segar pemerintah. foto: YUDI/ BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Suplai dana Rp 7,4 miliar dari Pemkot Mojokerto kepada PDAM Maja Tirta tampaknya masih menjadi penyanggah satu-satunya keberlangsungan perusahaan plat merah yang berada diambang kejatuhan tersebut. Sejatinya, dengan diselenggarakannya lelang jabatan pada PD tersebut akan mengangkat citra produsen air bersih yang gagal eksis tersebut.

"Dua tahun BEP (Break Event Point). Selama itu pasti butuh penyertaan modal dari pemkot termasuk APBN seberapapun besarnya," ujar Iewan Prasetyo, beberapa saat setelah dilantik menjadi Direktur PDAM yang baru, Selasa (22/8).

Meski terpilih lewat penyisihan kandidat yang ketat, Iewan tampak tak malu-malu berharap adanya suplai dana dari pemkot untuk keberlangsungan PDAM tersebut. "Target penyehatan dua tahun. Akan kelihatan progresnya," janjinya meski tak mengurai program seperti apa yang bakal ia terapkan.

Seperti dengan dirut-dirut yang terdahulu, ia akan mengadakan evaluasi mengapa selama ini pelayanan PDAM hanya bisa dilakukan pagi sore saja. "Saya punya resepnya, tapi harus saya pilah satu per satu kenapa seperti itu," tambahnya.

Padahal, ia mengakui kondisi PDAM lagi tidak bagus-bagusnya. "Saya akui sedang sakit. Karenanya, kami akan menggunakan strategi pembenahan SDM. Masa dari 40 pegawai yang ada, tidak ada yang tidak berpotensi. Mereka yang tidak berpotensi akan kami ajak bekerja," tuturnya.

Caranya, lanjut ia, yakni dengan melatih SDM mereka dalam hal ini bekerjasama dengan LSM IWash. "Kita juga mengatasi kebocoran pipa yang dimungkinkan menciptakan adanya bakteri ecoli. Bening belum tentu bebas bakteri, karena terkontaminasi kebocoran," ujarnya.

Seperti diketahui, kondisi bisnis PDAM Maja Tirta terus terpuruk. Perusahaan pelat merah itu merugi Rp 1,2 miliar pada tahun 2016. Meski demikian, Pemkot Mojokerto justru menghentikan penyertaan modal. Tahun ini, Pemkot berencana hanya membantu subsidi biaya produksi.

Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Mojokerto, Sumarmi Astuti mengatakan, dari tahun ke tahun, bisnis penyediaan air minum yang dikelola PDAM Maja Tirta terus merugi. Oleh sebab itu, Pemkot Mojokerto membatalkan rencana penyertaan modal di tahun 2016. Sesuai Perda No 12 Tahun 2013 tentang Penyertaan Modal untuk PDAM Maja Tirta dan BPRS, Pemkot sedianya mengucurkan Rp 7,4 miliar.

"Tahun 2016 diputuskan oleh tim anggaran tak ada penyertaan modal untuk PDAM Maja Tirta. karena selama ini kinerjanya kurang bagus penyertaan modal terus akan sia-sia, biar mencoba dulu mandiri untuk penilaian," kata Sumarmi. (yep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO