Tim selam dari Koarmada II, berama Tim SAR gabungan melakukan Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.
BANGSAONLINE.com - Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya resmi diperpanjang selama tiga hari, mulai Sabtu (12/7/2025) hingga Senin (14/7/2025). Perpanjangan ini dilakukan setelah tim SAR menemukan 2 jenazah diduga korban kecelakaan laut pada Jumat.
Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyanto, menyampaikan bahwa keputusan perpanjangan operasi SAR dilakukan dengan mempertimbangkan faktor kemanusiaan dan masih adanya 18 korban yang belum ditemukan. Selain itu, perpanjangan ini sesuai dengan aturan dalam operasi SAR.
"Jadi, operasi SAR diperpanjang lagi selama tiga hari ke depan, dan dalam tiga hari juga akan dievaluasi kembali apakah nantinya akan diperpanjang lagi atau tidak," ujarnya saat konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jumat (11/7/2025) malam.
Pada hari ke-10 pencarian di Selat Bali, tim SAR kembali menemukan dua jenazah laki-laki di arah selatan dari titik lokasi kapal tenggelam. Tim SRU Laut RIB 03 Banyuwangi menemukan satu jenazah di Perairan Muncar berjarak sekitar 17 mil dari lokasi tenggelam, mengenakan celana jeans biru dan kaos merah abu-abu.
Jenazah kedua dievakuasi oleh tim SAR KN Permadi dan KN SAR Arjuna di perairan Blimbingsari, sekitar 11 mil dari lokasi tenggelam. Korban mengenakan baju biru dan celana panjang hitam.
"Dua jenazah yang ditemukan pada hari ini sudah dibawa ke RSUD Blambangan Banyuwangi untuk dilakukan identifikasi," kata Eko.
Menurut data dari Posko Operasi SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang, hingga Jumat malam tercatat 30 orang selamat, 17 korban ditemukan meninggal (dua masih proses identifikasi), dan 25 orang lainnya dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.
KMP Tunu Pratama Jaya diketahui tenggelam pada Rabu (2/7/2025). Kapal tersebut mengangkut 53 penumpang, 12 awak kapal, dan 22 unit kendaraan saat kejadian. (rom)
