Pakde Karwo: Pacitan Bukan Lagi Daerah Terbelakang

Pakde Karwo: Pacitan Bukan Lagi Daerah Terbelakang Gubernur Soekarwo saat berkunjung ke Pacitan ditemui muspida.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jatim Soekarwo tak sependapat bila Kabupaten dicap sebagai daerah terpencil, terbelakang, dan terisolir, dengan tingkat kemiskinan cukup tinggi. Kepala daerah yang akrab disapa Pakde Karwo ini mengakui beberapa puluh tahun sebelumnya memang masuk peringkat dua setelah Sampang terkait angka kemiskinan.

"Pada tahun 1998-1999 Kabupaten Sampang memang menduduki angka tertinggi dalam hal kemiskinan di Jatim. Berikutnya . Namun saat ini, sudah banyak berubah dengan 15 persen angka kemiskinan. Sedangkan Sampang masih bertengger di 23 persen," kata Pakde Karwo saat berkunjung ke menyambut kedatangan Presiden keenam RI, SBY, Jumat (18/8).

Pakde Karwo menganggap Kabupaten yang berpenduduk sekitar 580 ribu jiwa sebagai daerah yang cukup produktif. Apalagi masyarakatnya sangat berprogres dengan cepat. Meski diakuinya, bila ditinjau dari sisi pendapatan per kapita memang masih relatif rendah.

"Tapi kalau pendapatan per kapita secara agregat atau menyeluruh sudah sangat bagus. Yang pasti pemerataannya memang sudah sangat baik," jelas gubernur berbasiskan Partai Demokrat ini saat dicegat sejumlah media di aula Pendapa Pemkab .

Untuk sisi peningkatan ekonomi, lanjut pejabat asal Kota Madiun ini, juga cukup meningkat, terutama para nelayannya. Apalagi sejak berdirinya pelabuhan perikanan pantai (PPP) Tamperan.

"Dulu, sebelum pelabuhan tersebut dibangun, hasil tangkapan ikan nelayan rata-rata hanya mencapai 6 ton per bulan. Akan tetapi saat ini, hasil tangkapan ikan nelayan bisa mencapai 48-50 ton per bulan atau setara dengan 6.000 ton per tahun. Apalagi bupatinya punya inovasi agar ikan-ikan tersebut keluar sudah dalam bentuk hasil produksi, atau setidaknya second product. Siapa sih yang nggak kenal ikan tuna sirip kuning," bebernya.

Lebih dari itu, Pakde meminta agar peningkatan SDM nelayan tetap diperhatikan. Hal tersebut yang akan menjadi indikator penentu masifnya pergerakan roda perekonomian di . "Nyai Roro Kidul sudah tidak mengganggu lagi. Sekarang sedang umrah," selorohnya. (pct1/yun/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO