Tolak Proyek Revitalisasi Alun-Alun, Ratusan Massa Demo DPRD Gresik

Tolak Proyek Revitalisasi Alun-Alun, Ratusan Massa Demo DPRD Gresik Aksi ratusan massa yang terdiri dari PKL Alun-Alun dan Ormas saat demo di kantor DPRD Gresik. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ratusan massa yang terdiri dari PKL (pedagang kaki lima) , sejumlah kelompok masyarakat (pokmas) dan ormas yang tergabung dalam Forum Masyarakat Gresik Peduli Cagar Budaya (FMGPCB) menggelar aksi demo di kantor DPRD setempat, Senin (16/7/2017).

Aksi demo itu digelar untuk memprotes kebijakan Pemkab Gresik yang hendak merevitalisasi Alun-Alun menjadi kawasan wisata heritage. Dampak dari proyek tersebut, para PKL yang biasa mangkal di alun-alun terpaksa direlokasi.

"Kami tak menolak revitalisasi Alun-Alun. Tapi, perhatikan dampak yang ditimbulkan, jangan korbankan PKL," teriak Ketua Paguyuban PKL Yasin dalam orasinya.

Dalam kesempatan itu, Yasin mengecam pernyataan Kepala Diskop UKM dan Perindag (Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perindustrian dan Perdagangan), Agus Budiono, yang menganggap bahwa PKL Alun-Alun liar, alias tak berizin. "Kami ini PKL resmi, kami terdaftar," klaimnya.

"Kepala Diskop dulu (M. Najikh) berakhlaq, sekarang (Agus) tidak berakhlaq," imbuhnya.

Ia juga mempertanyakan kejelasan relokasi terhadap PKL. "Kami minta relokasi yang jelas. Jangan sementara seperti PKL GKB lalu berbenturan dengan Semen Indonesia kemudian PKL di sana bubar. Kami tidak mau mengalami nasib serupa seperti PKL lain," ungkapnya.

Sementara Ketua Mata Seger Kabupaten Gresik, salah satu pokmas, Kris Aji, dalam aksi tersebut mempertanyakan pernyataan pihak Pemkab Gresik yang menyatakan bahwa Alun-Alun tidak termasuk cagar budaya, sehingga tidak bermasalah jika direvitalisasi.

"Suruh belajar lagi pejabat yang bicara itu. Bupati tolong sekolahkan pejabatnya soal cagar budaya," cetusnya saat orasi.

"Dalam sejarah sudah jelas, bahwa Alun-Alun merupakan ciri khas Kabupaten di Pulau Jawa. Makanya salah kalau Alun-Alun itu tidak ada hubungannya dengan cagar budaya. Setiap Alun-Alun di Pulau Jawa minimalnya ada 2 situs, seperti Masjid Jamik dan Pendopo. Bisa dilihat di ada Pendopo Bupati, ada Masjid Jamik dan ada Gedung DPRD. Makanya salah besar jika Alun-Alun tidak masuk cagar budaya," imbuh pria yang juga budayawan ini.

Namun, setelah berorasi selama berjam-jam, tidak ada satu pun anggota DPRD yang menemui mereka. Pendemo pun akhirnya membubarkan diri dan melanjutkan demo ke kantor Pemkab Gresik. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO