Bocah Ini Hidup dengan Alat Pompa di Dadanya, Tunggu Donor Jantung

Bocah Ini Hidup dengan Alat Pompa di Dadanya, Tunggu Donor Jantung Bertahan karena kecanggihan teknologi. foto: mirror.co.uk

NEWCASTLE, BANGSAONLINE.com - Seorang bocah asal Newcastle bernama Max Johnson hidup dengan pompa logam mungil seberat 160g di perutnya. Pompa ini menggantikan jantungnya yang sudah tidak berfungsi lagi. Dia pun mampu bertahan hingga saat ini.

Max Johnson yang dijuluki "Bionic boy" mengandalkan sebuah pompa logam mungil di dadanya untuk membuatnya tetap hidup sembari ia menanti sebuah jantung baru.

Ia menjalani transplantasi ini selama enam bulan. Transplantasi dilakukan dengan menanamkan perangkat Assist Ventricular Kiri kecil yang terlihat di sinar X di tubuhnya, yang berfungsi memompa darah ke organ utamanya. Alat seberat 160g dan kurang dari satu inci ini merupakan implan terkecil dari jenisnya di . Alat ini membantu menjaga anak berusia sembilan tahun ini tetap hidup. Alat tersebut menempel pada pengendali bertenaga baterai dengan kawat yang menembus lubang di perutnya.

Connor Laws (14), teman Max yang lebih dulu mendapat donor jantung sekitar delapan minggu yang lalu mendukung kampanye untuk mengubah undang-undang tentang donasi organ. Ia berharap Max juga bisa mendapat donor jantung yang sesungguhnya seperti dirinya, bukan donor berupa alat.

“Saya harap teman saya Max mendapat kesempatan kedua dalam hidup,” kata Connor Laws yang diselamatkan dengan transplantasi jantung.

Ibu Max, Emma, 47, mengatakan bahwa sebelum menjalani transplantasi ini, Max sudah berbicara dengan Connor tentang pompa mekanis.

"Mechanical Max atau Bionic Boy, senang memamerkan teknologi, termasuk drive-line yang keluar dari pinggangnya, controller dan baterainya. Dia juga menjelaskan manfaatnya kepada Connor, saat mesin itu 'mendesis' darah di sekitar tubuhnya. Max membiarkan Connor dan ibunya Kelly mendengarkan suara sangat lirih di dalam tubuhnya, yang membuat suara mendengung seperti mesin cuci berputar-putar."

Kedua anak laki-laki ini memiliki kardiomiopati dan keluarga mereka memuji pekerjaan tim transplantasi spesialis di Rumah Sakit Freeman, Newcastle. Emma membagi waktunya antara rumah sakit dan rumah mereka di Winsford, Cheshire dengan suami Paul (44), seorang pegawai negeri sipil.

Sumber: mirror.co.uk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO