Melihat Aktivitas Pondok Lansia di PPDU Jombang, Rela Jauh dari Keluarga Demi Belajar Agama

Melihat Aktivitas Pondok Lansia di PPDU Jombang, Rela Jauh dari Keluarga Demi Belajar Agama Santri lansia di PPDU Rejoso Jombang saat membaca Al-qur’an. foto: ROMZA/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Bulan Ramadhan menjadi kesempatan berharga bagi ratusan ibu-ibu yang sudah berusia lanjut (lansia) di Kabupaten Jombang. Bagaimana tidak, demi memperdalam ilmu agama, para lansia memilih menjadi santri di Pondok Darul Ulum (PPDU) Rejoso Peterongan Jombang.

Sedikitnya ada 160 santri lansia yang meninggalkan keluarganya di rumah hanya untuk menjadi santri. Mereka sejak awal bulan ramadhan sudah berada di PPDU untuk mengikuti kegiatan ramadhan.

Selama di pondok, para lansia ini melaksanakan berbagai aktivitas setiap harinya. Ketika ada waktu longgar mereka berzikir, ada yang membaca Al-Quran, bahkan ada yang sekedar tidur-tiduran di dalam kamar bersamanya.

Seperti yang diakui Katinah (63), warga Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. “Kalau ngaji sama Pak Yai biasanya jam 4 sore dan setelah subuh. Selain ngaji sama pak yai, saya mengaji, berdzikir, juga yang lain,” katanya saat ditemui Bangsaonline, Senin (5/6/2017).

Sebagai santri, ibu-ibu lansia ini juga membawa perbekalan seperti layaknya santri pada umumnya. Mereka membawa pakaian, alat mandi, serta perlengkapan beribadah. “Kita kan tidak hanya satu atau dua hari di sini (pondok, red). Nanti sampai akhir ramadhan juga tetap di sini. Jadi harus bawa perbekalan,” beber Katinah.

Santri lainnya, Sofiyah (65), warga Desa Sumberkarang, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto mengungkapkan, sudah tiga kali puasa ini dirinya nyantri di PPDU Jombang. Pada puasa sebelumnya, dia mampu mengkhatamkan Al Quran sebanyak lima kali. Sudah begitu, ibadah pendukung lainnya juga lebih fokus. Seperti zikir salat malam, hingga mengaji kitab.

“Senang, bisa jadi santri. Daripada di rumah tidak bisa belajar sama pak yai seperti di sini. Kalau di sini, saya bisa belajar agama, ibadah khusuk. Insyaallah barokah,” katanya.

Sementara itu, Pengasuh PPDU, KH Cholil Dahlan mengatakan, seluruh lansia itu selalu mengikuti kegiatan pengajian yang digelar di masjid induk. Tradisi lansia nyantri di PPDU selama bulan puasa sudah berlangsung lama. Bahkan sudah menjadi tradisi turun temurun.

“Sudah sejak zaman kakek saya dulu. Karena memang kebanyakan dari mereka adalah jamaah tarekat naqsabandiyah yang berpusat di PPDU,” ujar Kiai Cholil yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jombang.

Kiai Cholil menjelaskan, selama berada di pesantren, ratusan lansia itu mendapatkan berbagai macam materi. Mulai dari ibadah murni seperti salat, zakat, dan puasa, hingga menjalankan ibadah tambahan seperti zikir, kajian kitab, serta matri tentang akhlak.

Meski begitu, mereka tidak dipungut biaya selama menjadi santri di PPDU. “Selain mengaji kitab, kedatangan para lansia ini ingin melakukan ribat atau ibadah selama 24 sehari selama bulan puasa,” ungkap Kiai Cholil. (rom)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO