Multimedia Interaktif, Terapi Anak Autis yang Murah

Multimedia Interaktif, Terapi Anak Autis yang Murah Jason Marcellino mencoba multimedia interaktif karya mahasiswa Ubaya. Foto: nisa/BANGSAONLINE

SURABAYA (bangsaonline) - Berawal dari keprihatinannya terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), mahasiswi Program Studi Multimedia Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya), Devi Oktaviani Effendy tergerak untuk membantu para ABK. Ia kemudian merumuskannya ke dalam sebuah aplikasi dalam Tugas Akhir S1 yang berjudul ‘Multimedia Interaktif sebagai Terapi Visual, Bermain, dan Musik untuk Autisme’.

Berdasarkan studi literatur dan interview yang dilakukannya dengan seroang terapis dari Alejo Academy Surabaya, Devi memperoleh informasi mengenai bagian dalam terapi yang dapat dimultimediakan, metode terapi yang sesuai, dan hal-hal yang perlu diperhatikan selama proses pembuatannya.

Pilihan akhirnya jatuh pada pembuatan aplikasi bagi anak berjudul ‘AKU BISA’. “Program ini dibuat berdasarkan pertimbangan terhadap keterbatasan terapi yang umumnya harus dilakukan di tempat terapi, membutuhkan biaya yang relatif mahal, dan keberadaan media terapi berbentuk aplikasi yang masih menggunakan bahasa Inggris,” ujar Devi kepada wartawan, kemarin (15/7).

Ia menjelaskan, media terapi ini dirancang agar orangtua dapat mendukung proses terapi anaknya secara mudah dan murah di rumah. Apalagi menurut penelitian, peran orangtua dalam terapi terbukti lebih efektif dalam perkembangan anak dibanding peran guru maupun terapis. “Jadi menurut saya, akan membantu sekali apabila orangtua dapat mendampingi anaknya menggunakan media terapi tambahan ini di rumah secara berulang, begitu juga dengan para terapis di tempat terapi,” lanjutnya.

Karya ini didesain dengan memperhatikan kebutuhan dan keterbatasannya sebagai pengguna. Warna, bentuk, tipografi, dan suara menjadi elemen penting yang wajib diperhatikan selama pembuatan aplikasi. Agar semakin membantu, tersedia narasi suara yang selalu muncul ketika ada informasi yang perlu disampaikan di setiap tampilannya.

Tema ‘Rumah’ yang diterapkan dalam aplikasi ini juga dinilai penting, karena rumah merupakan lingkungan yang paling dekat dan perlu dikuasai oleh anak sebelum mereka meluaskan interaksinya di luar.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO