Kunjungi Malang, Dirjen Peternakan Bahas Kendala yang Dihadapi Peternak Ayam

Kunjungi Malang, Dirjen Peternakan Bahas Kendala yang Dihadapi Peternak Ayam Bupati dan wakilnya saat menerima kunjungan Dirjen peternakan.

MALANG, BANGSAONLINE.com - Bupati dan wakil bupati Malang menerima tamu dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Drh. I Ketut Diarmita, MP, Selasa (18/4). Kunjungan Dirjen Peternakan tersebut diterima langsung Bupati Dr. H. Rendra Kresna bersama Wakil Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, MM di ruang Piringgitan Kantor Bupati, Jalan KH Agus Salim Malang.

Dalam kesempatan itu, Diarmita memimpin Rapat Koordinasi Pelaku Usaha Peternakan Ayam Petelur di Kabupaten Malang yang diikuti para peternak dan pebisnis perunggasan. Bupati dan Wabup ikut serta dalam rakor tersebut. Selain itu Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Malang juga tampak hadir.

Rapat itu membahas permasalahan yang dialami pelaku usaha di lapangan dan langsung ditampung serta dicarikan solusi oleh dirjen. Adapun permasalahan yang dibahas, mulai dari pakan, kandang hingga produk. Kabupaten Malang sendiri tercatat memiliki populasi di antaranya ras ayam kampung, 2 juta, ras petelur 5 juta, ras pedaging 28 juta.

''Terima kasih atas perhatian Pak Dirjen dan untuk kesekian kalinya datang ke Kabupaten Malang dalam upaya mendukung peternakan dan mengatasi permasalahan yang ada. Salah satunya yang kini terjadi adalah harga telur mengalami terjun bebas pada harga yang membuat para peternak sudah tidak bisa mendapatkan keuntungan, bahkan alami kerugian. Begitu juga dengan perkembangan ayam dagingnya. Kita banyak berharap kepada para perusahaan semua ini untuk menjadi pahlawan. Bulan puasa dan lebaran mendatang bisa mahal dan bisa memberikan keuntungan bagi para peternak," ucap Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna.

Sementara Diamirta berharap dari rakor tersebut, pihaknya bisa bersama-sama berdiskusi mencari solusi atas permasalahan yang sekarang dihadapi para peternak dan pengusaha di bidang unggas. Ia mengakui saat ini pelaku usaha di bidang unggas mengalami permasalahan seperti harga telur yang terjun bebas hingga Rp 14,2 ribu per kilogram.

''Ini tentu sangat mengganggu para peternak. Kami Pemerintah Pusat berusaha menjadi bapak dari anak-anaknya, bagaimana caranya bisa mengatasi permasalahan ini. Kami berharap para peternak tetap bersemangat tinggi untuk tetap mengelola usahanya. Sedangkan bagi para perusahaan atau pengusaha bisa ikut mendongkrak pasar agar para peternak mendapatkan keuntungan," ucapnya. (thu/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO