Tradisi Boyongan Peringati 1080 Tahun Nganjuk

Tradisi Boyongan Peringati 1080 Tahun Nganjuk Bupati Nganjuk Drs H Taufiqurrahman didampingi Wakil Bupati KH Abdul Wachid Badrus saat menerima pusaka dan payung dari Plt Sekda Agus Subagiyo pada prosesi penyambutan peserta boyong. foto: BAMBANG DJ/ BANGSAONLINE

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Boyongan, salah satu tradisi yang terus dilestarikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) . Tradisi ini merupakan agenda tahunan yang digelar untuk memperingati hari jadi , tak terkecuali pada perayaan yang ke-1080.

Sejak pagi, masyarakat sudah memadati tiap jalan yang akan dilalui peserta boyong. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Boyongan dimulai dari alun-alun Berbek menuju alun-alun dengan menaiki kereta berkuda.

Namun, dalam prosesi boyongan tahun ini agak berbeda dari boyongan pada tahun-tahun sebelumnya. Bupati dan Wakil Bupati yang biasanya menaiki kereta sebagai panglima, digantikan Sekda. Proses itu berlangsung hingga sampai perbatasan alun-alun di mana Bupati dan Wakil Bupati kemudian menjemput arak-arakan dan melanjutkan hingga menuju Pendopo Kabupaten.

Bupati Drs H Taufiqurahman mengatakan bahwa tradisi boyongan merupakan agenda yang terus dilestarikan karena mampu mendatangkan wisatawan. “Setidaknya proses boyong akan menambah daya minat wisatawan luar,” ujarnya.

“Saya sering sampaikan bahwa nganjuk banyak potensi wisata, salah satunya ya boyong,” imbuh Taufiq.

“Saya berterima kasih masyarakat, dan selamat hari jadi ke-1080 tetap antusias dalam pelaksanaan boyong,” ungkapnya.

Lihat juga video 'Polres Nganjuk Musnahkan BB Narkoba, Miras, dan Knalpot Brong, Hasil Ops Pekat Semeru 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO