Buka Bakti Kesehatan di Tebuireng, Menkes: Pesantren Sekarang Sudah Jauh Berbeda

Buka Bakti Kesehatan di Tebuireng, Menkes: Pesantren Sekarang Sudah Jauh Berbeda

Nila juga menyampaikan data penduduk dengan hipertensi yang mencapai 25,8 persen populasi. "Artinya, seperempat dari populasi kita dengan hipertensi dan sangat dekat dengan penyakit jantung, stroke dan penyakit kardiovaskuler lainnya," ungkapnya.

Tahun lalu, imbuh Nila, pengobatan penyakit jantung menelan biaya sebesar Rp 6,9 triliun. Biaya itu untuk mengobati hampir satu juta penderita gangguan jantung. "Tidak sampai satu juta (penderita), tapi hampir mencapai satu juta," imbuh istri Farid Anfasa Moeloek ini.

Kegiatan bakti kesehatan nasional telinga, pendengaran dan mata yang digagas oleh Perhimpunan Dokter Spesialis THT Bedah Tenggorok Indonesia (Perhati KL) ini menargetkan 5.000 pasien bersih-bersih telinga (BBT) dalam tiga hari ke depan. Juga 30 pasien operasi katarak yang akan ditangani oleh dokter spesialis mata dari Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami).

"Kegiatan ini melibatkan 200 dokter spesialis THT dan mata yang datang dari berbagai daerah," ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Perhati KL Soekirman Soekin.

Selain meresmikan bakti kesehatan nasional, Menkes Nila juga menyerahkan secara simbolik 2,5 ton makanan tambahan bagi 1.400 santri . Juga, bantuan 500 alat bantu dengar yang diberikan oleh Starkey Foundation dan THT Promotif Kit dari BPJS Kesehatan.

Tampak hadir dalam kunjungan Menkes, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Kohar Hari Santoso, Wakil Bupati Jombang Mundjidah Wahab dan mantan Kepala Dokter Kepresidenan dr. Umar Wahid. Juga jajaran direksi BPJS Kesehatan dan Direktur RSUD Jombang Pudji Umbaran. (*/rom/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO