Tafsir An-Nahl 104-105: Konsep Agama itu dari Tuhan, Bukan Ngarang

Tafsir An-Nahl 104-105: Konsep Agama itu dari Tuhan, Bukan Ngarang

Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie MAg. . .   

BANGSAONLINE.com - Inna alladziina laa yu’minuuna bi-aayaati allaahi laa yahdiihimu allaahu walahum ‘adzaabun aliimun (104). Innamaa yaftarii alkadziba alladziina laa yu/minuuna bi-aayaati allaahi waulaa-ika humu alkaadzibuuna (105).

Ayat studi sebelumnya bertutur tentang orang-orang kafir yang menuduh diri nabi Muhammad SAW sebagai pernah belajar ke guru rahasia di luar arab. Tujuannya untuk menista agama Islam sebagai kreasi guru spiritual, hasil syudi, ngarang sendiri dan bukan murni wahyu dari Allah SWT.

Lalu dibantah, bagaimana mungkin si guru yang non-arab dan tidak mengerti bahasa arab bisa mengajarkan al-Qur'an yang berbahasa arab dengan nilai sastra mengagumkan di atas sastra arab (103). Bahasa arabnya wong arab adalah bahasa arab budaya, sedangkan bahasa arabnya al-qur'an adalah bahasa arab wahyu. Pastilah, wahyu jauh lebih di atas segala-galanya ketimbang sekadar kreasi manusia.

Ayat studi ini menyindir bahwa orang-orang kafir suka berbuat bohong dengan mengarang-ngarang materi agama. Apalagi konsep teologis, karena memang tidak ada dasar dari Tuhan. Yang ada adasarnya dari Tuhan hanyalah agama Islam. Konsepnya tegas dan bisa diuji. Hanya satu Tuhan, yaitu Allah SWT, Muhammad SAW sebagai utusan dan al-Qur'an sebagai kitab panduan. Sampai sekarang, al-Qur'an terus menantang ilmuwan, silakan cari kesalahan al-Qur'an.

Terkait keaktualan tafsir, di mana saat ini umat kristiani sedang merayakan hari Natal yang diyakini jatuh pada tanggal 25 Desember dan umat Islam juga memperingati hari kelahiran nabi Muhammad SAW, maka dipandang pantas untuk mengemukakan pendapat para pakar agama soal itu. Bukan untuk menghujat konsep teologi agama lain, melainkan murni sebuah kajian akademik yang bisa dibantah, bisa dipercaya, bisa dijadikan pertimbangan berpikir dan bisa pula digugurkan dan dibuang.

Kita ambil seputar tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW dan Yesus. Ahli sejarah dunia sepakat bahwa nabi Muhammad SAW lahir hari Senin, tanggal 12 Rabi' al-awal tahun Gajah atau 20 Agustus 570 M. Tahun Gajah yang dimaksud adalah tahun di mana Abraha bin Shabah al-Asyram, raja kafir Yaman yang benci terhadap pamor Ka'bah di kota Makkah. Dia tersinggung dan marah besar.

Lalu datang ke Makkah hendak menghancurkan Ka'bah dengan pasukan bergajah, kayak buldoser menghancurkan bangunan. Tuhan yang punya Ka'bah turun memerintahkan pasukan burung kecil, Ababil menghadapi. Pasukan gajah luluh dan lumat bagai rumput dikunyah-kunyah ternak.

Hebatnya, semua umat Islam, dari yang kanak-kanak hingga yang kakek-kakek mengerti tanggal ulang tahun Nabinya, hal mana belum tentu hafal tanggal kelahirannya sendiri. Sungguh mukjizat nyata yang tak tertandingi. Shalla Allah 'alaik.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO