Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie MAg. . .
BANGSAONLINE.com - Wa-idzaa baddalnaa aayatan makaana aayatin waallaahu a’lamu bimaa yunazzilu qaaluu innamaa anta muftarin bal aktsaruhum laa ya’lamuuna (101). Qul nazzalahu ruuhu alqudusi min rabbika bialhaqqi liyutsabbita alladziina aamanuu wahudan wabusyraa lilmuslimiina (102).
BACA JUGA:
- Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Abu Bakar R.A., Khalifah yang Rela Habiskan Hartanya untuk Sedekah
- Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Momen Nabi Musa Berkata Lembut dan Keras kepada Fir'aun
- Tafsir Al-Anbiya 48-50: Fir'aun Ngaku Tuhan, Tapi Tak Mampu Melawan Ajalnya Sendiri
- Tafsir Al-Anbiya' 41-43: Arnoud Van Doorn, Petinggi Partai Anti-Islam yang Justru Mualaf
Dalam membahasakan malaikat Jibril A.S. al-qur'an menggunakan kata Ruh al-Qudus, kadang hanya disingkat al-Ruh saja, tanpa sifat seperti pada al-Qadar: 4. Dan kadang dilengkapi dengan sifat "al-Ruh al-Amin", Jibril yang terpercaya (al-Syu'ara: 193). Di tempat lain Jibril A.S. juga disebut sebagai "Rasul Karim", utusan mulia (al-Takwir:19).
Terbacalah pada ayat studi ini, bahwa Jibril adalah pembawa wahyu, dari Allah SWT diberikan kepada Muhammad SAW. Dengan demikian terbersit kesan bahwa Jibril-lah yang ditugasi menyampaikan wahyu kepada Rasul. Benarkah demikian atau selalu kah demikian?
Ternyata tidak.
Diriwayatkan, bahwa malaikat Israfil A.S. pernah bertugas menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW selama tiga tahun. Tidak ada penjelasan soal kurun waktu tiga tahun itu apakah berturut-turut atau bersela, kayak gantian tugas begitu?. Hal itu mengingat sejak awal Rasul menerima wahyu (al-Alaq:1-5) di goa Hira', Jibril-lah yang datang di sana membawakan wahyu perdana itu.
Riwayat al-Sya'by yang dikuatkan dalam Shahih Muslim itu memang mengundang diskusi dan debatable. Tapi sinyalemen yang mengatakan, bahwa Israfil A.S ditugasi membawakan wahyu kepada Nabi itu terjadi sebelum nubuwwah, sebelum mendapat wahyu al-Qur'an di goa Hira, lebih masuk akal.
Jadi, kira-kira tiga tahun sebelum nubuwwah, Muhammad SAW sudah menerima kalimat-kalimat bijak (wahyu) dari Allah SWT melalu Israfil A.S. Tapi hanya berupa kata-kata pendek, sinyal, isyarat yang dimengerti oleh Nabi secara pribadi saja. Setelah Jibril membawa al-Qur'an, wahyu perdana di goa Hira, maka Israfil berhenti bertugas. Allah a'lam.