Curah Hujan Tinggi, Petani Cabai di Nganjuk Merugi, Distan Sarankan Tanam Padi

Curah Hujan Tinggi, Petani Cabai di Nganjuk Merugi, Distan Sarankan Tanam Padi Petani cabai di Nganjuk panen dini untuk menghindari dampak lebih buruk akibat serangan hama pathek. foto: intan/ BANGSAONLINE

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Curah hujan tinggi yang mengguyur beberapa kota di Indonesia menyebabkan beberapa petani mengalami kerugian. Salah satunya adalah petani cabai. Mereka mengalami kerugian akibat buruknya kualitas tanaman cabai yang dihasilkan. Bahkan beberapa di antara mereka terpaksa gagal panen.

Kepala Bidang Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, Ir Achmad Zakin mengatakan, banyaknya gagal panen cabai tidak bisa dilepaskan dari pengaruh cuaca ekstrem. Pasalnya tanaman cabai tidak bisa menahan curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini. Selain itu, genangan air juga mempengaruhi kelembapan tanah.

“Tanaman cabai tidak bisa hidup jika kebanyakan atau kekurangan air,” kata Zakin.

Menurutnya, di saat musim hujan seperti ini, cabai mudah terserang hama seperti jamur. Hal ini juga berpengaruh pada hasil panen para petani cabai.

Zakin mengaku sudah menginstruksikan para penyuluh agar mengimbau para petani untuk tetap menanam padi, curah hujan masih tak beraturan. “Hujan yang tidak bisa diprediksi ini yang sering, membingungkan petani saat akan beralih ke masa tanam,” jelasnya.

Mengenai serangan hama pathek pada cabai, pihaknya mengaku akan menugaskan tim penyuluh untuk melakukan pemeriksaan. "Jika perlu tim akan melakukan penelitian dari serangan hama tersebut. Serangan tersebut ada dugaan karena serangan virus maupun jamur yang biasa tumbuh dan berkembang biak, jika ada genangan air di sekitar tanaman cabai. Di situlah virus dari hama maupun jamur bermula," jelasnya.

Untuk itu ia mengimbau kepada para petani agar lebih menguasai geografis wilayahnya karena saat ini kondisi yang lebih pas adalah bertanam padi, atau bawang merah. Sedangkan untuk cabai, menurutnya, saat cuacanya tidak mendukung.

"Saya melihat tanaman cabai yang bisa dipanen kebanyakan dari pekarangan, walaupun hasilnya tidak banyak seperti jika di tanam pada lahan persawahan," ujar Zakin. (njk1/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Hidroponik, Budi Daya Menanam Favorit Petani Millenial ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO