MALANG, BANGSAONLINE.com - Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Malang Raya melakukan aksi lempar koin recehan untuk Kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla. Aksi tersebut sebagai bentuk simbol bahwa rakyat melarat karena diperas lewat kebijakan.
HMI menyebut harga sembako semakin melambung, disusul tarif dasar listrik yang mencekik rakyat. Masyarakat akan dilumpuhkan oleh kebijakan-kebijakan pemerintah.
BACA JUGA:
- Waspadalah! Begini Cara Cek Apakah Listrik Dicuri Tetangga Tanpa Panggil Petugas PLN
- Siap-siap! Polri Bakal Pasang Chip di STNK dan BPKB Elektronik
- Aturan Pemblokiran Data Kendaraan yang Telat Bayar Pajak 2 Tahun, Samsat Surabaya: Belum Diterapkan
- Balik Nama Kendaraan Bermotor Bakal Gratis? Inilah Biaya-Biaya Tak Jelas yang Membebani
"Marilah kita sumbangkan uang recehan untuk Jokowi, biar tahu bahwa rakyat semakin miskin," kata Aharis Nagara, koordinator aksi saat orasi di Halaman Balai Kota Malang, dilansir Merdeka.com, Jumat (13/1).
Saat itu pula uang recehan berterbangan ke depan para demonstran. Beberapa uang koin menggelinding ke sana-sini. Mungkin karena aksi bersifat spontan, tidak banyak uang yang terkumpul.
"Inilah perhatian kita kepada masyarakat. Bahwa pemerintah telah dholim terhadap rakyatnya," tegas orator yang lain.
Massa juga sempat terlibat aksi dorong saat berniat masuk ke Gedung DPRD Kota Malang, tetapi tidak lama bisa ditenangkan. Mereka pun kembali melanjutkan orasi-orasinya dan aksi teatrikal.
Aksi teatrikal tersebut menggambarkan rakyat jelata di antaranya para petani, buruh dan mahasiswa yang terikat tangan-tangan mereka. Mereka membawa beban mahalnya harga BBM, listrik dan aneka kebutuhan pokok.
Mereka dihajar oleh penguasa, kaum pemodal dan politisi busuk yang mengambil untung. Teatrikal mereka diakhiri saat dengan bersatunya mahasiswa dan rakyat untuk melawat kebijakan pemerintah.
"Maka kami akan bersatu dengan kekuatan-kekuatan rakyat," kata salah seorang pemeran yang mewakili rakyat tertindas.