SMAPUT, Alat Pembasmi Rumput Inovasi Petani Karangasem Nganjuk

SMAPUT, Alat Pembasmi Rumput Inovasi Petani Karangasem Nganjuk Susanto saat memperagakan alat temuannya yang diberi nama "SMAPUT". foto: INTAN/ BANGSAONLINE

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Susanto (39), petani warga Dusun Karangasem, Desa Gandu, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk berhasil berinovasi dengan menciptakan sebuah alat pembasmi rumput yang diberi nama “SMAPUT” (Santo Pembasmi Rumput).

Susanto menciptakan alat tersebut setelah menyadari bahwa membasmi rumput liar menggunakan herbisida dapat merusak lahan pertanian.

"Penggunaan herbisida sendiri dapat menyebabkan tanah menjadi amblas, karena merusak zat pelekat yang terkandung dalam tanah," kata Susanto kepada BANGSAONLINE.com, Senin (09/01).

Pria yang akrab disapa Joglo ini pun ingin membagi temuannya ke sesama petani untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia dalam membasmi rumput liar.

Alat ini sendiri bekerja membasmi rumput liar dengan cara pembakaran. Alat ini menerapkan sistem PHT (Pengelolaan Hama Terpadu), sehingga tidak membunuh hama pertanian yang menguntungkan petani dan mampu menjaga kestabilan ekosistem sawah.

"Berawal dari membakar singkong, saya mendapat inspirasi bahwa api yang mengenai tanaman dapat menyebabkan tanaman mati," ujarnya.

Susanto pun menjelaskan cara pembuatan alat SMAPUT kepada BANGSAONLINE.com. "Dengan menggunakan LPG sebagai bahan bakar yang dipasangi regulator untuk mengatur besar kecilnya gas yang keluar. Kemudian disambung dengan selang dan kompor yang dimodifikasi untuk mengeluarkan api yang kemudian digunakan untuk membakar rumput," jelas Susanto,

Petani yang juga menjabat sebagai ketua P4S (Pusat Pelatihan Pertanian & Pedesaan Swadaya) Nganjuk ini mengatakan bahwa alat tersebut sangat bermanfaat. Sebab, rumput yang dibakar akan menghasilkan arang yang dapat bermanfaat bagi tanah.

Selain itu, kegunaan alat ini sangat efisien bagi para petani, karena dapat menghemat waktu dan tenaga bagi para petani, sehingga proses pengolahan tanah pertanian dapat dipercepat. (njk1/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Hidroponik, Budi Daya Menanam Favorit Petani Millenial ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO