Harga Cabai Rawit Belum Stabil, Bupati Jombang Turun Temui Petani

Harga Cabai Rawit Belum Stabil, Bupati Jombang Turun Temui Petani Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko saat meninjau pertanian cabai di Desa Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Minggu (8/1). foto: ROMZA/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Harga cabai rawit di Kabupaten Jombang masih pedas. Sejak pertengahan pekan lalu hingga kini harga cabai belum turun, yakni Rp 100 ribu per kilogram.

Mahalnya harga cabai ini membuat Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko turun tangan menemui petani di Desa Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Minggu (8/1). Langkah ini diambil untuk mengetahui secara langsung kondisi perkembangan pertanian cabai.

"Makanya, saya juga sudah meminta dinas terkait turun langsung memantau persoalan harga cabai yang masih mahal ini. Setelah itu, kita kaji untuk mengambil langkah atas persoalan yang ditemui petani," ujar Nyono.

Menurutnya, hasil peninjauan di lapangan tidak bisa dipungkiri masih ada hama petek yang menyerang tanaman petani cabai. "Langkah yang diambil, mereka (petani, red) kami minta untuk menyemprotkan pestisida, insectisida, dan fungisida setiap dua hari sekali. Supaya tidak lagi terserang hama," tandasnya.

Selain cabai, harga sejumlah sayur mayur juga mengalami kenaikan di pasar Pon dan Citra Niaga Kabupaten Jombang. Misalnya terong dari sebelumnya Rp 5 ribu naik menjadi Rp 6 ribu per kilogramnya. Sedangkan tomat justru turun dari harga sebelumnya Rp dari 5 ribu menjadi Rp 4 ribu.

Sedangkan kol dan wortel dari harga per kilogram Rp 6 ribu naik menjadi Rp 12 ribu. Bawang merah dan bawang putih hanya naik antara Rp 1.000 sampai Rp 2.000. Untuk cabai merah besar harga masih sama yakni Rp 25 ribu, harga cabai hijau Rp 55 ribu, sementara cabai keriting masih berada di level Rp 50 ribu. (rom/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Jelang Ramadan, Harga Cabai di Pasar Tradisional Kota Pasuruan Meroket':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO