Disdik Jombang Wajibkan Pengadaan Fingerprint, Sekolah Keberatan, Anggap Tak Penting

Disdik Jombang Wajibkan Pengadaan Fingerprint, Sekolah Keberatan, Anggap Tak Penting Seorang pegawai sedang absen menggunakan fingerprint. foto: ilustrasi/tribunnews

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Jombang mewajibkan lembaga SD dan SMP menggunakan fingerprint (absensi elektronik) pada tahun 2017. Tak pelak kebijakan ini pun menuai keberatan dari sejumlah sekolah.

Sejumlah sekolah menilai fingerprint tidak menjadi kebutuhan penting dalam proses pembelajaran di sekolah. Keberatan tersebut terutama dirasakan penyelenggara sekolah di daerah pinggiran. Selain karena dinilai tidak penting, fingerprint pengadaannya juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Rencana tersebut sudah disosialisasikan awal bulan lalu oleh pihak Disdik Jombang. Para kepala sekolah sudah diberikan informasi saat pertemuan di Disdik Jombang awal Desember.

“Kami sudah mendapatkan informasi itu awal bulan,” ujar salah satu Kepala SD di Kecamatan Bareng kepada Bangsaonline.com, Rabu (14/12).

Menurut guru yang meminta namanya tidak dipublikasikan itu, fingerprint tidak penting karena hanya diperuntukkan memudahkan peninjauan kehadiran guru PNS (pegawai negeri sipil).

“Sementara kalau seperti di sekolah kami guru yang PNS itu tidak sampai tujuh orang. Daripada memfasilitasi pembelian fingerprint, kan mending uangnya buat beli bukunya siswa, atau yang lebih menunjang kebutuhan proses pembelajaran,” bebernya.

Salah satu Kepala Sekolah lain juga meminta agar pengadaan fingerprint tidak dipaksakan karena belum semua lembaga membutuhkan.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO