JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Kasus kekerasan serta perundungan atau bullying kerap terjadi di lingkungan sekolah. Alhasil, tak sedikit yang menjadi korban mengalami trauma, depresi, hingga yang paling mengerikan adalah berujung pada kematian.
Menyikapi hal itu, Polsek Mojoagung menggelar kegiatan sosialisasi Tindak Kekerasan dan Budaya Bullying di Sekolah serta Tindak Pencegahan Perundungan, Rabu (15/11/2023). Bertempat di SMAN Mojoagung, kegiatan tersebut dihadiri oleh Kapolsek Mojoagung, Kompol Bambang Setya Budi, perwakilan dari Dinas Kesehatan Jombang, Guru serta puluhan pelajar.
BACA JUGA:
- Pecah Ban, Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto
- Pengadilan Negeri Jombang Tolak Gugatan Sengketa Kakak Ipar Senilai Rp5,9 Miliar
- Tertipu Ratusan Juta, Puluhan Korban Aplikasi Smart Wallet di Jombang Geruduk Rumah Anggota Dewan
- Polsek Peterongan Jombang, Bina dan Ajak Tadarus Remaja yang Terjaring Razia Balap Liar
Bambang mengatakan, tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan bagi pelajar tentang anti perundungan, jenis perundungan, mengenali korban perundungan, dan cara mengatasi perundungan.
"Karena para pelajar rentan menjadi pelaku atau korban bullying hingga penganiayaan. Diharapkan dengan dilaksanakan sosialisasi tersebut tidak ada Bullying/perundungan lagi kepada pelajar," ujarnya, Rabu (15/11/2023).
Diharapkan, kasus bullying sudah tidak ada lagi di lingkungan sekolah. Untuk menanggulangi hal itu, semua pihak harus berperan aktif melawannya diantaranya, guru, karyawan sekolah dan orang tua.
"Kami berharap, jangan menjadikan teman untuk di bullying yang nantinya akan berakhir dengan kekerasan sehingga berujung keranah hukum, ini butuh peran orang tua dan guru, terutama guru di lingkungan sekolah," pungkasnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman bahwa aksi perundungan atau bullying sangat berbahaya dan termasuk juga tindakan melanggar hukum. (aan/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News