Kiai-Kiai dan Rais Syuriah PCNU se-Jatim Minta Said Aqil Tak Jual NU dan Pesantren

Kiai-Kiai dan Rais Syuriah PCNU se-Jatim Minta Said Aqil Tak Jual NU dan Pesantren Acara Halaqoh dan Silaturahim Syuriah PBNU dengan Ulama Pondok Pesantren dan Rais Syuriah PCNU se-Jawa Timur di Kantor PWNU Jawa Timur.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Hingga kini para kiai di Jawa Timur terus memperbincangkan kasus KH Siraj yang bersitegang dengan para kiai dan habaib dalam Halaqoh dan Silaturahim Syuriah PBNU dengan Ulama Pondok Pesantren dan Rais Syuriah PCNU se-Jawa Timur. Padahal acara itu digelar seminggu lalu, tepatnya pada Rabu 7 Desember 2016 di kantor PWNU Jawa Timur. Namun ternyata sampai kini para kiai terus membicarakan kasus tersebut dalam berbagai pertemuan para kiai. Bahkan di grup-grup WA kader NU kasus itu terus menjadi pembicaraan panas.

”Saya belum pernah menyaksikan forum yang sangat keras dan mempermalukan orang (-red) seperti acara ini,” kata Katib Syuriah PCNU yang hadir dalam acara tersebut. Menurut dia, saat itu para kiai benar-benar marah terhadap Siraj sehingga mereka cenderung di luar kontrol.

”Biasanya kalau pengurus PCNU itu kan santun dan sopan terhadap PBNU. Ini tidak. Para kiai benar-benar marah. Mereka tak lagi menghormati ,” tegasnya.

Bahkan, tuturnya, para kiai itu berteriak-teriak menuntut minta maaf. ”Sudahlah, minta maaf saja,” teriak para kiai saling bersautan kepada . Namun tak bergeming.

Para kiai menuntut minta maaf atas dosa-dosanya selama ini. ”NU dan pesantren jangan dijual. Kami para kiai tak butuh uang. Kami minta NU dan pesantren dijaga muru’ahnya,” teriak para kiai itu kepada .

Menurut peserta yang hadir, benar-benar dipermalukan dan direndahkan dalam forum terhormat itu. Padahal acara halaqoh dan silaturahim itu dihadiri para kiai besar Jawa Timur. Antara lain KH Abdul Jalil Nawawi, pengasuh pesantren Salafiyah Syafiiyah Sidogiri Pasuruan, KH Zuhri, pengasuh pesantren Paiton Probolinggo, di samping para rais Syuriah PWNU Jawa Timur dan Rais Syuriah PCNU se-Jawa Timur.

Sedang dari PBNU hadir Rais Am Syuriah PBNU KH Ma’ruf Amin, Wakil Rais Am Syuriah PBNU KH Miftakhul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Siraj, Katib Syuriah PBNU Yahya Staquf, dan Rais Syuriah PBNU KH Masdar F Mas’udi.

”Kiai Nawawi Abdul Jalil keluar ruangan saat acara ini panas,” tutur peserta halaqoh dan silaturahim tersebut. Masdar F Mas’udi juga keluar ruangan saat acara itu berlangsung panas. "Tapi Masdar itu keluar rupanya karena takut jadi sasaran berikutnya," tutur seorang kiai yang ikut acara itu.

Apa saja dosa menurut para kiai itu? Ternyata banyak sekali. Di antaranya PBNU di bawah kepemimpinan makin tak terkontrol. Misalnya para  pengurus yang satu kubu dengan Said Aqil ambil jalan politik sendiri-sendiri dalam kasus Ahok. Jajaran Rais Syuriah PBNU yang satu kubu dengan seperti Ishomuddin, Sadullah Afandi (Adun), Masdar F Mas'udi jadi saksi meringankan kasus Ahok. 

Sementara Rais Am Syuriah PBNU KH Ma'ruf Amin yang juga ketua MUI Pusat justru memutuskan Ahok sebagai penista agama. Tampak sekali bahwa PBNU makin tak kondusif dan tak taat Rais Am. Padahal Rais Am dalam PBNU punya otoritas tertinggi dan harus dihormati. Bahkan publik membaca ada perlawanan terbuka terhadap Rais Am PBNU hanya karena untuk membela Ahok. Padahal Kiai Ma’ruf Amin dianggap sebagai orang bersih ketimbang pengurus PBNU yang lain.

Memang terpilihnya Ma’ruf Amin dalam Muktamar NU di Jombang dianggap bermasalah karena tak sesuai AD/ART dan tak melibatkan secara fair PWNU dan PCNU.  Tapi posisi Ma'ruf Amin masih lebih baik ketimbang terpilihnya .

”Kalau kan dua-duanya bermasalah. Sistem yang memilih dia bermasalah, sendiri bermasalah,” kata kiai NU. ”Kalau Kiai Ma’ruf Amin hanya sistem pemilihannya yang bermasalah, sementara pribadi Kiai Ma’ruf Amin kan tak bermasalah.”

BERITA TERKAIT: 

Tapi yang menjadi fokus para kiai dalam acara halaqoh dan silaturahim itu, antara lain, pernyataan yang menganggap tak sah salat Jumat di jalan raya saat menjelang aksi 212 beberapa hari lalu. Saat itu menyampaikan fatwa itu di depan Presiden Jokowi dalam acara pembukaan Kongres Muslimat NU di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur. Kiai menjelaskan, fatwa itu adalah hasil kajian Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU yang dipimpin Dr Muqsith Ghozali. Sekedar informasi, Muqsith Ghozali dikenal sebagai aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL).

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO