Parapet Nyaris Ambrol, Desa Sirnoboyo Terancam Kebanjiran

Parapet Nyaris Ambrol, Desa Sirnoboyo Terancam Kebanjiran Parapet yang nyaris jebol.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Warga di desa Sirnoboyo dan Kembang, Kecamatan/ Kabupaten patut khawatir. Pasalnya parapet yang dibangun di 6 titik aliran sungai Jelok Desa Sirnoboyo, nyaris ambrol. Awalnya warga menyangka hal tersebut terjadi karena derasnya air. Tapi setelah di perhatikan penyebab utama bukan hanya karena tingginya debit air.

"Kami kira itu karena derasnya air yang dipicu oleh pondasi jembatan yang tidak dibongkar. Sementara, proses pembagian jembatan JLS (Jalur Lintas Selatan), sama saja seperti pipa yang di sumbat. Dampaknya, tekanan air tambah besar," lanjut Arifin.

Air sungai Jelok memang akhir-akhir ini meluap, lantaran tingginya curah hujan. Meluapnya sungai Jelok juga karena adanya penyempitan sepadan sungai yang sengaja dibuat oleh sebuah perusahaan jasa konstruksi terkait dengan pembangunan jembatan tembus JLS.

Warga sempat melakukan tuntutan untuk pembenahan aliran sungai karena setiap hujan rumah mereka pasti tergenang air. "Warga protes, banjir terjadi karena aliran sungai Jelok dibendung dalam rangka pembangunan tiang pancang jembatan Kembang. Bahkan mereka nyaris menggelar aksi demo. Namun beruntung masih bisa diredam, karena pihak pemborong kooperatif memenuhi permintaan mereka," kata Arifin, Kepala Desa Sirnoboyo, Rabu (07/12).

Pihaknya mengakui, pernah mencoba mengajukan permohonan kepada kedua pemborong jembatan, agar sementara waktu membongkar pondasi. Namun, hingga saat ini belum dilakukan. "Kami khawatir, kalau sampai ambrol, banjirnya lebih besar lagi," timpal salah seorang warga.

Terhitung sejak Bulan Oktober lalu, masyarakat di dua desa tersebut, tak hentinya menjadi sasaran banjir lantaran luapan sungai Jelok yang melintas di antara desa tersebut. (pct1/yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO