Skandal Sexy Dancer di GJS, Warga Minta MUI Gresik Lebih Proaktif

Skandal Sexy Dancer di GJS, Warga Minta MUI Gresik Lebih Proaktif Aksi sexy dancer saat tampil di pelataran GJS. foto: istimewa

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kasus menghebohkan berupa tampilan sexy dancer, lady wash dan joget koplo yang digelar oleh komunitas YVCIG (Yamaha Vixion Club Indonesia Gresik) pada di pelataran stadion GJS (Gelora Joko Samudro) mulai mereda. Namun meredanya kasus yang mencoreng bumi wali ini justru membuat sejumlah kalangan khawatir.

Mereka khawatir dengan meredanya pemberitaan kasus tersebut malah membuat pengusutan kasusnya menjadi tak jelas. "Ini yang kami khawatirkan. Kalau masyarakat sudah melupakan, kasunya juga hilang begitu saja," kata Abdul Rahmat, warga Kecamatan Kebomas kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (27/10).

Menurut ia, kasus pergelaran sexy dancer, lady wash, joget koplo dan kawan-kawannya tersebut, sangat meresahkan warga masyarakat Kabupaten Gresik. Terlebih, mereka yang berada di kawasan Kecamatan Kebomas. Sebab, wilayah tersebut yang ketepatan pergelaran tersebut.

"Kasus ini jelas mencoreng wilayah Kebomas. Mereka heran mengapa bisa kecolongan," cetusnya.

Ia mengaku khawatir seiring dengan meredanya kasus tersebut, masyarakat akan lupa. "Karakter masyarakat kita kan seperti itu. Begitu kejadian der mereka rame-rame komen, rame-rame mencibir. Tapi, itu hanya berjalan sesaat. Setelah itu hilang," terangnya.

Nah, kondisi seperti inilah yang dikhawatirkan kasus sebesar itu akan hilang. "Kalau sudah hilang, kemudian akan muncul lagi kasus serupa. Lalu masyarakat geger lagi seperti kasus sandal baru-baru ini," jelasnya.

Karena itu, sebagai masyarakat awam, ia meminta MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Gresik lebih proaktif agar kasus-kasus tersebut tidak kembali terulang.

MUI Kabupaten Gresik sendiri menyikapi serius kasus tersebut melalui surat pernyataan MUI yang diketuai KH. M. Mansoer Shodiq dan Sekretaris Abdul Munif ada beberapa sikap. Di antaranya, meminta Bupati dan pihak Polres Gresik agar mengusut tuntas kasus tersebut, dan menindak siapapun yang terlibat. MUI meminta masyarakat tenang menyikapi kasus tersebut, dan pihak berwajib harus proaktif dan bertindak cepat dalam menuntaskan kasus tersebut.

Di sisi lain, anggota Komisi A DPRD Gresik, Abdul Qodir mengaku tidak akan menghentikan kasus tersebut. Pihak Komisi A, lanjut Qodir, akan terus lakukan rapat internal untuk mengawal kasus tersebut hingga tuntas. "Kami akan terus kawal," katanya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO