Polemik Limbah PT. PRIA Mojokerto, Warga Tolak Hasil Uji Laboratorium KLHK

Polemik Limbah PT. PRIA Mojokerto, Warga Tolak Hasil Uji Laboratorium KLHK Warga berkumpul di balai desa untuk mengetahui uji laboratorium air sumur warga Desa Lakardowo. foto: RONY S/ BANGSAONLINE

"Kalau melihat parameter air tanah dan alirannya. Karena aliran airnya dari PT PRIA itu tidak mengarah ke sumur-sumur milik warga," kata Kasubdit Inventarisasi dan Alokasi Beban Pencemar, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, KLHK, Budi Kurniawan.

Sedangkan fenomena penyakit gatal-gatal massal dan diare yang menimpa warga setempat, diduga karena kandungan air di Desa Lakardowo, banyak mengandung bakteri ecoli. Di mana, bakteri tersebut berasal dari kotoran hewan.

"Karena kandungan arsenik yang bisa menyebabkan gatal-gatal itu di bawah baku mutu. Sepertinya, itu karena faktor lain," terangnya.

Budi mengaku dapat memaklumi terkait penolakan warga ini. Namun, pihaknya memastikan bahwa hasil yang disampaikan pihaknya kepada warga itu sesuai data hasil uji laboratorium. Tanpa ada intervensi dari pihak manapun.

"Kita ini menangani persoalan se-Indonesia sedangkan anggaran kita terbatas. Untuk menanggulangi itu kita harus merevisi anggaran dan butuh waktu. Sebab, data laboratorium baru keluar kalau sudah dibayar. Akhirnya kita minta hasilnya saja, untungnya boleh sama laboratorium," tambahnya.

Terkait desakan warga untuk mendatangkan petugas dari Dirjen yang menangani pengelolaan amdal, dan yang masalah perizinan, Budi menyatakan hal itu merupakan usulan yang sangat bagus. Karena dapat memberikan penjelasan secara langsung kepada warga.

"Saya kira itu bagus karena lebih konferhensif. Hasil pertemuan ini akan kita laporkan ke pimpinan. Sehingga bisa dikomunikasikan di lintas Dirjen," tandasnya. (ony/dio)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO