Tumbuhkan Kesadaran Warga, BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo Latih Kader Penggerak

Tumbuhkan Kesadaran Warga, BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo Latih Kader Penggerak SIMBOLIS: Kepala Dinsosnaker Sidoarjo M Husni Thamrin memasangkan tanda peserta pelatihan kader penggerak BPJS Ketenagakerjaan, Kamis (29/9). foto istimewa

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Sidoarjo menggelar pelatihan kader penggerak BPJS Ketenagakerjaan, di Puncak Ayanna Hotel and resort, Trawas Mojokerto, 29-30 September 2016.

"Kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman dan menumbuhkan kesadaran di kalangan masyarakat Sidoarjo tetang pentingnya memiliki jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan," cetus Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sidoarjo, Ikeda Hendra Kusuma, dalam rilis yang dikirim ke BANGSAONLINE.com, Jumat (30/9).

Dijelaskan Hendra, kegiatan tersebut juga untuk memberikan bekal pengetahuan kepada para pihak yang diharapkan dapat menjadi Kader BPJS Ketenagakerjaan dan meningkatkan hubungan yang harmonis antara BPJS Ketenagakerjaan dengan para pemangku kepentingan.

Kegiatan yang diikuti puluhan kader penggerak BPJS Ketenagakerjaan ini dihadiri Kepala Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur, Abdul Cholik dan Kepala Dinsosnaker Sidoarjo M Husni Thamrin.

Dalam sambutannya, Kepala Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur, Abdul Cholik mengatakan BPJS Ketenagakerjaan ini merupakan ansuransi termurah di Dunia dan memiliki manfaat yang lengkap seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Hari Tua (JHT) dan program primadona yakni Jaminan Pensiun (JP).

“Jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan di Jawa Timur sudah mencapai 1.536.000. Jumlah tersebut terdiri dari 1.258.418 tenaga kerja penerima upah (PU) dan 120 ribu tenaga kerja bukan penerima upah (BPU). Itu dari sisi pekerja. Kalau dari perusahaan yang sudah mendaftar sebanyak 42 ribu. Kita temukan masih banyak perusahaan yang belum patuh mendaftarkan karyawannya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” beber Abdul Cholik.

Sementara, Kepala Dinsosnaker Sidoarjo M Husni Thamrin menyatakan, pemerintah menciptakan BPJS Ketenagakerjaan supaya ada suatu keadilan baik itu bagi pekerja formal maupun informal.

“Pola pikir masyarakat kita supaya tidak selalu masuk pegawai negeri saja. Artinya meskipun tidak menjadi PNS, masyarakat kita sudah pasti akan mendapatkan hak-hak yang sama seperti pegawai negeri jika menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” tandas Husni Thamrin.

Pelatihan Kader Penggerak BPJS Ketenagakerjaan ini, diikuti berbagai elemen masyarakat di Sidoarjo, seperti pekerja formal, nelayan, pengurus desa dan serikat pekerja yang merupakan pilot project yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan Pusat. Sidoarjo salah satu kota yang terpilih sebagai penyelenggara di tahun ini. (sta/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO