Wajib Setor Ke Dinas, Jukir Jombang Akui Tarik Parkir Meski Sudah Berstiker Langganan

Wajib Setor Ke Dinas, Jukir Jombang Akui Tarik Parkir Meski Sudah Berstiker Langganan Stiker parkir berlangganan yang ditempel di kendaraan di wilayah Kabupaten Jombang. foto: RONY S/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Pemungutan uang kepada pengendara meskipun sudah memiliki stiker parkir berlangganan diakui Jukir (Juru Parkir) di Kabupaten Jombang. Pemungutan biaya itu dilakukan Jukir karena harus setoran kepada SKPD tertentu. Pengakuan ini disampaikan langsung salah satu jukir di pusat kota santri.

Menurut Jukir yang enggan namanya disebut itu, selain setor tiap bulan, mereka juga harus rela dipotong gaji setiap bulannya. Potongan gaji bagi jukir antara Rp 70 ribu hingga Rp 100 ribu. Tergantung lokasinya, untuk yang beroperasi di jalan KH. Abdurrachman Wahid (Gus Dur) dipotong Rp 70 ribu. Sedangkan potongan bagi jukir yang beroperasi di Jalan A Yani Rp 100 ribu.

"Itu sudah biasa. Kami ditarget, kami juga harus setoran. Sedangkan gaji kami juga dipotong sesuai area parkir berlangganan," kata salah satu Jukir di Jl Gus Dur sembari kembali meminta namanya tidak dipublikasikan. Mirisnya, dari jukir yang ber-SK maupun masih binaan, gaji bulanannya sangat minim sekali. 

Bahkan jauh dari UMK Jombang.  Gaji bagi Jukir yang sudah punya SK tiap bulan Rp 350 ribu, sedangkan yang binaan Rp 250 ribu. Masing-masing akan dipotong antara Rp 70 ribu hingga Rp 100 ribu. Kondisi inilah yang membuat para Jukir memungut biaya dari para pengendara. ’’Kami tidak pernah menentukan tarif. Kalau di kasih ya, syukur. Kalau tidak, ya tidak apa-apa, pokoknya kami tidak memaksa,’’ beber lelaki asli Kabupaten Jombang ini.

BERITA TERKAIT: 

Atas polemik ini, Joko Fatah Rochim, Ketua FRMJ (Forum Rembug Masyarakat Jombang) mengecam bobroknya sistem parkir berlangganan tersebut. "Lebih baik tidak usah menggunakan parkir berlangganan kalau pengendara tetap harus bayar. Pemerintah jangan seenaknya, kasihan Jukir juga kalau penerapannya seperti itu," tandasnya.

Sementara itu, Imam Sudjianto, Kepala Dishub Jombang terkesan menyepelekan persoalan tersebut. "Terserah lah, saya no comment," katanya saat dihubungi Bangsaonline, Selasa (27/9) malam.(rom/dio)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO