Mengamati Pengamat: M Qodari Unggulkan Agus-Sylvia, Djajadi Jagokan Anies-Sandi

Mengamati Pengamat: M Qodari Unggulkan Agus-Sylvia, Djajadi Jagokan Anies-Sandi Para cagub dan cawagub DKI Jakarta. Foto: istimewa

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Ada fenomena menarik dalam kontestasi politik pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Dalam pengamatan bangsaonline.com ternyata para pengamat politik berbeda tajam dalam melontarkan prediksi siapa yang bakal menang dan unggul dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017.

Dalam Pilkada DKI Jakarta yang diikuti tiga pasang calon, yaitu Ahok-Djarot Saiful Hidayat, Agus Harimurti-Sylvia Murni dan Anies Baswedan-Sanidiaga Salahuddin Uno itu terjadi polarisasi tajam dalam amatan pengamat.

Djajadi Hanan, direktur Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menilai pasangan Anies-Sandiaga yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera, memiliki kombinasi positif lebih baik dibandingkan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diajukan Poros Cikeas (Partai Demokrat, PPP, PAN, dan PKB).

"Anies adalah sosok yang dekat dengan anak-anak muda, mampu berkomunikasi secara efektif, artikulatif, dan dekat dengan berbagai kalangan," kata Djayadi dikutip BBC Indonesia, Jumat (23/09).

"Ia juga punya pengalaman di pemerintahan dan dianggap sebagai bagian dari generasi pemimpin baru Indonesia seperti Joko Widodo, Ahok, dan Risma," tambah Djayadi.

Pasangan Anies, pengusaha Sandiaga sudah beredar namanya sejak setahun terakhir dan dari sisi popularitas cukup tinggi.

Dari kalkulasi ini, Djayadi mengatakan bahwa Anies-Sandiaga memiliki peluang lebih besar untuk mengalahkan petahana Ahok-Djarot dibandingkan Agus-Sylviana.

Menurut Djayadi, titik lemah utama Agus adalah minimnya pengalaman politik atau pengalaman di pemerintahan, sementara para pemilih di Jakarta antara lain sangat memperhatikan faktor pengalaman di pemerintahan dan hasil kerja ketika menjadi birokrat.

"Saya memperkirakan kalau nanti dua putaran, maka Agus-Sylviana akan tersingkir di putaran pertama. Ahok-Djarot dan pasangan Gerindra-PKS yang unggul, meski terbuka kemungkinan pula pilkada Jakarta hanya berlangsung satu putaran," papar Djayadi.

Ahok-Djarot diajukan oleh PDI-Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Partai Hanura.

Ahok naik menjadi gubernur setelah pasangannya di pilgub Jakarta 2012, Joko Widodo, terpilih menjadi presiden.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari justru berbeda pandangan dengan pengamat politik Djajadi. Menurut dia, munculnya nama Agus Harimurti Yudhoyono di Pilgub DKI 2017 terbilang mengejutkan. SBY disebut akan berperan besar terhadap laju Agus di Pilgub DKI.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO