Ahok Klaim Didukung Megawati, Dukungan PDIP Diprediksi Pecah

Ahok Klaim Didukung Megawati, Dukungan PDIP Diprediksi Pecah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengklaim sudah mendapat restu dari Megawati Soekarnoputri untuk maju pada Pilkada DKI 2017

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Petahana Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan telah mendapat restu dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Ahok takkan menggandeng Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemprov DKI Jakarta Heru Budi Hartono, tetapi tetap dengan Djarot Saiful Hidayat yang saat ini jadi Wagub Jakarta.

“Bu Mega, intinya ya beliau tetap, saya dengan Djarot, beliau setuju,” kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta.

Ahok mengatakan bertemu dengan Megawati di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 16.00 WIB. Di dalam kantor itu ada juga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, bahkan Djarot sendiri yang juga Ketua DPP PDIP.

Soal syarat wajib ikut penjaringan, Ahok mengatakan Mega mengizinkannya tak melalui mekanisme tersebut. Pasalnya, dia dulu sempat terdaftar tahun 2012 sehingga tak perlu ikut fit and proper test.

“Itu Bu Mega ngomong,” kata Ahok.

Ditanya soal Heru, Ahok memastikan batal berpasangan dengannya.

“Sinyalnya, kalau PDIP berarti sama Pak Djarot. Beliau bilang kan, kalau Pak Heru kan enggak kenal, mesti mendaftar (ke PDIP),” kata Ahok.

Meski demikian, Ahok mengatakan belum ada keputusan bulat dari PDIP untuk mendukungnya berpasangan kembali dengan Djarot Saiful Hidayat dalam pemilihan kepala daerah DKI 2017.

"Enggak, secara sinyalnya sih dari dulu sudah saya bilang (didukung maju bersama Djarot). Nanti dibilang kegeeran lagi aku, kan," ucap Ahok.

Ahok berujar, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri secara pribadi telah menyatakan mendukungnya bersama Djarot, yang merupakan kader PDI Perjuangan. Ahok membuat pernyataan itu seusai pertemuan antara dia, Djarot, Megawati, dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Dewan Pengurus Pusat PDIP, Jakarta Pusat, Rabu kemarin.

Karena Megawati berstatus sebagai ketua umum partai, Ahok mesti mempertimbangkan suara para anggotanya di dewan pimpinan pusat. Ahok menuturkan keputusan bulat pencalonannya bersama Djarot harus melalui prosedur kepartaian.

"Nah, untuk teknisnya bagaimana, saya kira Mas Hasto yang akan mengatur, memilih, apakah akan memutuskan Ahok-Djarot atau pasangan lain, kami enggak tahu," tuturnya.

Apabila benar keputusan Megawati mendukung Ahok berpasangan dengan Djarot untuk dicalonkan pada Pilkada DKI 2017, bisa dipastikan dukungan suara PDIP akan terpecah. Pasalnya, banyak pengurus PDIP yang menolak pencalonan Ahok.

Seperti beberapa hari terakhir sebuah video berdurasi 32 detik yang menyebut kalau Basuki T Purnama (Ahok) pasti tumbang beredar. Dalam video tersebut, sejumlah petinggi PDIP ikut menyanyikan yel-yel tersebut.

Menanggapi beredarnya video 'Ahok Pasti Tumbang', Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi mengaku hanya ikut-ikutan.

Sumber: detikcom/merdeka.com

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO