Menunggu Sahur, Mahasiswa di Sumenep Gelar Kongkow Budaya

Menunggu Sahur, Mahasiswa di Sumenep Gelar Kongkow Budaya Penampilan Tari Kolosal saat kongkow budaya Mahasurya. foto: RAHMATULLAH/ BANGSAONLINE

SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) punya cara unik menunggu waktu sahur. Mereka menggelar kongkow yang dipusatkan di lapangan Gotong Royong, Sabtu (25/6), yang dimulai sekitar pukul 20.50 WIB. Puluhan undangan dari berbagai sanggar teater di Madura hadir dalam acara itu, juga dari lintas Organisasi Kepemudaan (OKP) di Madura.

Selain membincang persoalan kesenian dan kean di Madura, khususnya Sumenep, oleh seniman yang sengaja diundang sebagai pemateri, juga digelar pementasan musik etnis kontemporer dan tari kolosal. Tampak hadir di lokasi Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, dan Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.

Ketua Mahasurya, Bisri Gie, memaparkan bahwa kegiatan itu merupakan bentuk keprihatinan mahasiswa dan pemuda terhadap kekayaan seni dan yang ada. Katanya, perhatian pemerintah terhadap seni dan sangat minim. Yang menjadi bukti adalah tidak adanya penghargaan dari pemerintah terhadap pelaku seni dan .

“Ini yang kita sesalkan. Oleh karena itu, kita rangkai kegiatan ini dengan mendatangkan langsung orang nomor satu dan dua di daerah ini. Semoga para pemangku kepentingan itu tahu bagaimana sebenarnya bentuk kegelisahan teman-teman seniman,” terangnya.

Dia berharap ada pertemuan berkelanjutan yang dilakukan para mahasiswa, pemuda dan seniman untuk membincang persoalan seni dan . Sehingga kekayaan seni dan tetap terpelihara dan berkembang.

Sementara Bupati Sumenep, A. Buysro Karim, mengatakan Kabupaten Sumenep sudah berumur 745 tahun setelah Arya Wiraja menjadi penguasa. Sejak saat itu, kata Busyro, banyak sekali seni dan yang dimiliki. Tapi meski sudah ratusan tahun berlalu, ternyata kekayaan seni dan tetap terjaga.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO