Menunggu Sahur, Mahasiswa di Sumenep Gelar Kongkow Budaya

Menunggu Sahur, Mahasiswa di Sumenep Gelar Kongkow Budaya Penampilan Tari Kolosal saat kongkow budaya Mahasurya. foto: RAHMATULLAH/ BANGSAONLINE

“Boleh saja para penerus Arya Wiraraja wafat, tapi warisan seni tetap harus dirawat,” ungkapnya.

Dikatakan Busyro, diperlukan refleksi total total untuk mempertahankan kekayan seni dan yang dimiliki di semua perubahan zaman. Jika tidak, maka kekayan itu akan tergerus. Terlebih perubahan zaman itu membawa tersendiri yang bahkan bertentangan dengan yang ada.

“Sebab itu, kongkow semacam ini sangat penting dilakukan sebagai salah satu upaya merawat kekayaan kean itu,” ujar Busyro.

Sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap seni dan , Busyro menegaskan bahwa ke depan akan dibangun gedung kesenian yang bisa digunakan seniman, mahasiswa dan pemuda. Diharapkan, gedung itu nanti dipergunakan sebagai tempat berdiskusi memecahkan persoalan seni dan yang dihadapi, juga tempat untuk berkreasi.

Selain itu, kata Busyro, anggaran untuk pengembangan seni dan tiap tahun ada peningkatan. Hal itu sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap seni dan . Hanya saja dia tidak menyebut berapa besaran anggaran yang termaktub dalam buku APBD untuk pengembangan seni dan sejak dia menjabat bupati pertamakali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO