Takut Banjir, Petani di Kediri Blokir Jalan Proyek Perumahan

Takut Banjir, Petani di Kediri Blokir Jalan Proyek Perumahan Sejumlah petani saat memasang portal di jalan yang menuju lokasi perumahan. foto: arif kurniawan/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com – Puluhan petani di Kelurahan Balowerti, Kota Kediri, Jawa Timur memblokir jalan masuk menuju kawasan proyek Perumahan Persada Asri II. Mereka menutup akses jalan dengan memasang portal dari kayu dan papan bertuliskan 'proyek ini ditutup'.

Sugeng Hariadi, perwakilan petani mengaku, jalan yang dilalui truk milik proyek merupakan jalan desa yang diperuntukkan bagi petani. Namun, jalan tersebut kini rusak parah akibat truk proyek pengangkut material uruk. Bahkan, saluran irigasi pertanian juga rusak tertutup.

"Untuk akses jalan ini kepentingan petani dan calon Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang direncanakan Pemkot Kediri. Para petani khawatir terjadi kebanjiran karena saluran air tertutup. Oleh karena itu, kami sepakat untuk memasang portal," kata Sugeng di lokasi, Kamis (16/6) pagi.

Para petani yang melakukan aksi pemblokiran jalan ini berasal dari warga RT32 / RW8. Sebelum aksi penutupan, mereka sudah mengirimkan surat keberatan kepada Camat Kota. Tetapi oleh Kepala Kelurahan setempat, mereka justru dipertemukan dengan pengembang dari PT. S K Bangun Persada.

"Pengembang tidak tanggung jawab dengan kerusakan akses jalan maupun saluran air. Mereka beralasan telah memiliki izin prinsip pembangunan. Inilah yang membuat kami resah. Sementara kemarin pak Lurah mempertemukan kami dengan pengembang, padahal belum membaca surat dari kami," imbuhnya.

Untuk diketahui, konflik antara petani dengan pengembang Perumahan Persada Asri II ini sudah berlangsung kurang lebih 1 tahun, sejak proyek pengurukan berlangsung. Selama konflik, petani telah memasang portal penutupan jalan sebanyak tiga kali.

Warga menghendaki agar jalan dikembalikan pada fungsinya kembali yaitu, hanya untuk kepentingan petani dan calon pengakses TPA. Oleh karena itu, mereka akan melakukan pemasangan portal hingga tuntutannya terpenuhi.

Sampai berita ini ditulis, para petani masih berkerumun diantara portal penutupan jalan. Di lokasi terlihat sejumlah aparat kepolisian dan TNI. Tetapi petugas hanya melakukan pemotretan terhadap portal dan memintai keterangan petani. Sementara pejabat terkait diantaranya Kepala Kelurahan dan Camat yang direncanakan datang, belum tampak di lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO