KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Petrokimia Gresik meluncurkan program Kampung Makmur untuk komoditas nanas di Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Kampung Makmur ini merupakan pengembangan dari Program Makmur untuk mendorong terciptanya ekosistem pertanian.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beri Bonus Atlet-Pelatih Juara Livoli Divisi Utama dan Peraih Emas PON XXI
Hal ini diungkapkan Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo yang diwakili oleh SVP Mitra Bisnis Petrokimia Gresik, Eko Suroso, dalam rilis yang diterima BANGSAONLINE.com, Rabu (7/8/2024).
Saat menggelar Sarasehan Kampung Makmur Komoditas Nanas, di Kediri, Kamis (1/8/2024) lalu, Eko Suroso menyampaikan bahwa Kabupaten Kediri merupakan sentra penghasil nanas di Jawa Timur.
Kampung Makmur ini merupakan upaya Petrokimia Gresik untuk mendorong peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani nanas di Kediri.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Wujudkan Desa Tawangargo Jadi Pusat Hortikultura Modern
"Dalam Kampung Makmur, Petrokimia Gresik membangun ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir, baik on farm maupun off farm. Menggandeng sejumlah stakeholder mulai dari kelompok tani, perbankan, lembaga asuransi, hingga offtaker," ucapnya.
Petrokimia Gresik, tambahnya, dalam Kampung Makmur bekerja sama dengan Kelompok Tani Petung Jaya Tani dengan jumlah anggota mencapai 60 petani.
Kampung Makmur ini akan mengelola lahan budi daya nanas seluas 217 Ha. Adapun program Makmur yang dijalankan di Kelompok Tani Petung Jaya Tani terbukti mampu meningkatkan hasil produktivitas tanaman.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Beri Bonus ke Atlet Senam Peraih Medali di PON XXI Aceh-Sumut 2024
Dalam kerja sama ini, Petrokimia Gresik bertugas memberikan jaminan penyediaan pupuk nonsubsidi kepada petani.
Selain itu, Petrokimia Gresik juga melakukan kegiatan sosialisasi pemupukan berimbang, kawalan budi daya, pengendalian hama dan penyakit serta uji tanah oleh petugas Mobil Uji Tanah dan Agroman.
Adapun dosis pupuk budi daya nanas Kampung Makmur ini menggunakan pupuk nonsubsidi NPK Phonska Plus sebanyak 150 kg/Ha, Urea 150 Kg/Ha, dan ZA Plus 100 kg/Ha. Penggunaan pupuk ZA Plus sendiri mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas nanas yang dibudidayakan.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Tertinggi Platinum di Ajang SNI Award 2024
"Petani dalam budi daya memperoleh rekomendasi pemupukan berimbang, sehingga lebih presisi, efektif dan efisien. Hasilnya pun semakin optimal," tandasnya.
Sebagai ekosistem pertanian komprehensif, program Kampung Makmur ini juga mampu menghasilkan produk turunan dari hasil pengolahan komoditi nanas yang diberi nama sari "Nanaskuu".
Produk ini dikelola oleh BUMDES Sempu Mandiri, dimana olahan sari nanas ini juga merupakan oleh-oleh khas Kediri.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
Selain sari “Nanaskuu”, terdapat olahan berupa selai nanas "PURI" yang dikelola oleh Poktan Petung Jaya Tani.
Sementara itu, Ketua Poktan Petung Jaya Tani, Sugiyanto membenarkan jika terjadi peningkatan hasil panen anggotanya dalam program Kampung Makmur ini, meningkat cukup siginifikan.
“Alhamdulillah hasil panen dalam program Kampung Makmur terbukti dapat meningkatkan produktivitas budi daya nanas sebesar 18%, dimana pada panen awal hanya 46.300 buah/Ha menjadi 54.500 buah/Ha.” ujar Sugiyanto.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Petrokimia Gresik melaksanakan kegiatan Makmur Express Promotion (Maxpro) secara langsung di 52 titik yang tersebar di Indonesia.
“Sebagai salah satu rangkaian kegiatan HUT ke-52 Petrokimia Gresik, ada pembelian berhadiah untuk petani dimana setiap pembelian pupuk nonsubsidi petani berhak mendapatkan undian berhadiah secara langsung,”terangnya.
Terakhir, Dwi Satriyo berharap program Kampung Makmur ini dapat diduplikasi dan disebarluaskan ke wilayah-wilayah yang lain.
Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani
Tidak hanya untuk komoditas nanas, tapi juga untuk komoditas lainnya.
“Harapan kami semoga Kampung Makmur ini dapat memberikan manfaat lebih luas lagi untuk pertanian di Indonesia. Untuk itu, diharapkan program ini diduplikasi oleh petani lain di Indonesia," pungkasnya. (uji/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News