Harga Gula Tembus Rp 16.000/Kg, Disinyalir Imbas Permainan Distributor

Harga Gula Tembus Rp 16.000/Kg, Disinyalir Imbas Permainan Distributor Subianto

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Meroketnya harga gula hingga mencapai Rp 16 ribu per kilogram disinyalir imbas dari permainan distributor yang memborong gula Jawa Timur untuk dijual ke pasar luar Jatim. Subianto, anggota komisi B DPRD Jatim, menyampaikan Jatim merupakan daerah surplus gula.

Namun, ironisnya harga gula meroket hingga Rp 16 ribu per kilogram. Fakta itu mengindikasikan ada pihak tertentu yang bermain hingga mengakibatkan harga gula mencapai Rp 16 ribu per kilogram. Padahal pada bulan April lalu, harga gula ada di kisaran Rp 11 ribu per kilo.

"Peran Perum Bulog yang harusnya menjadi penyangga pangan malah tidak melakukan langkah tepat untuk menekan harga gula. Ironisnya lagi, langkah antisipasi pun tidak dilakukan Bulog," kritik politisi Partai Demokrat itu, Senin (23/5).

Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim ini menegaskan, terkait ulah distributor menjual gula asal Jatim ke luar Jatim, pemerintah tidak bisa membatasi. Karena itu bagian dari pasar bebas.

Maka, yang harusnya melakukan langkah antisipasi adalah Bulog Jatim karena peran Bulog adalah penyangga pangan. Tapi nyatanya Bulog tidak bisa menjalankan peran dan fungsinya. Imbasnya saat kondisi stok pangan minim, harga langsung meroket tajam. Karena tidak ada langkah antisipatif yang dilakukan Bulog.

"Peran Bulog harus dimaksimalkan, terutama saat stok pangan terbatas. Bulog harus menggerojok pasar dengan stok bulanan, langkah tersebut sebagai upaya menekan harga gula," imbuh Politisi asal Kediri tersebut.

Terpisah, Gubernur Jatim, Soekarwo memberi perhatian khusus terhadap lonjakan harga gula di Jatim. Karenanya dalam waktu dekat ini Pakde Karwo--panggilan akrab Soekarwo akan mengumpulkan pengusaha dan pabrik gula untuk menanyakan harga gula yang terus meroket. apakah permainan perantara dari produsen.

"Memang hal ini harus kita bicarakan dengan pengusaha dan pabrik gula untuk merasionalkan harga. Ini harga yang ada sebegitu mahal. Apalagi harga gula ditentukan pasar dengan efisiensi. Sementara itu operasi pasar sudah dilakukan," tegas orang nomor di Jatim ini yang ditemui usai rapat paripurna.

Karenanya, gubernur bersama tim masih akan mengecek kenaikan harga gula ini wajar atau sudah berlebihan. Jika berlebihan? Saat ini belum bisa dijelaskan, karena saat ini masih dikaji.

"Yang jelas kita cari tahu apakah kenaikan harga itu apakah permainan perantara dari produsen," tegas pria yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jatim itu. (mdr/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO