Lahan Pertanian di Sekitar Semburan Lumpur Gondang Bojonegoro Sulit Ditanami

Lahan Pertanian di Sekitar Semburan Lumpur Gondang Bojonegoro Sulit Ditanami Tanah di sekitar semburan lumpur Gondang, Bojonegoro sulit untuk ditanami.

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Semburan air bercampur lumpur yang terjadi di lereng gunung Puru, Dusun Kramat, Desa Jari, Kecamatan Gondang, Bojonegoro, beberapa waktu lalu berdampak bagi lahan pertanian di sekitar lokasi. Selain beberapa tanaman mati, tanah yang terkena air bercampur lumpur dipastikan sulit ditanami.

"Material lumpur mengandung sejumlah unsur kimia berbahaya yang melebihi baku mutu," ujar Kepala Bidang Pengkajian dan Laboratorium BLH Bojonegoro, Hari Susanto, Senin (25/4).

Unsur kimia tersebut diantaranya CI (clorin), Fe (besi), Cu (tembaga), SO4 (sulfat), serta H2s (hidrogen sulfida). Air bercampur lumpur itu juga dinilai berbahaya jika bersentuhan secara langsung, baik bagi manusia, tanaman maupun hewan.

"Lahan yang teraliri lumpur maupun air bisa jadi sulit ditanami baik padi maupun tanaman lainnya," papar dia.

Sejak awal semburan lumpur terjadi, hingga saat ini sedikitnya seluas 30 hektare lahan pertanian produktif dipastikan tidak bisa ditanami lagi. Karena selain sawah warga tertutup material lumpur, kandungan lumpur juga mengandung unsur kimia berbahaya. Sehingga jika ditanami, tanaman akan mati.

"Tanah yang terkena lumpur bisa ditanami lagi tetapi harus melalui proses pemulihan. Kurang lebih antara satu setengah tahun. Itupun kalau semburan lumpur tidak terus terjadi," kata Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Bojonegoro, Zaenal Fanani.

Pihaknya juga sudah menghimbau kepada sejumlah petani yang sawahnya terendam material lumpur agar tidak memaksakan bercocok tanam. Sebab jika dipaksakan jelas akan mati. Insiden ini juga tidak bisa diperediksi kapan berakhirnya. Namun yang jelas Dinas Pertanian akan memberikan bantuan bagi sejumlah warga yang sawahnya terdampak lumpur.

"Tentunya kami akan memberikan bantuan, kebetulan tahun ini banyak bantuan yang kita terima, dan secepatnya bakal kita data," pungkas dia.

Sementara itu, sejumlah titik semburan kini tanahnya mengalami longsor. Selain itu, material air bercampur lumpur yang keluar dari dalam perut bumi meluber kemana-mana. Beberapa titik masih mengeluarkan semburan lumpur, hanya saja volumenya agak rendah.

Lokasi semburan akhir-akhir ini juga semakin ramai dikunjungi warga. Mereka penasaran dengan fenomena semburan lumpur tersebut. Bahkan, sebagian pengunjung menyebut semburan itu mirip di Porong, Sidoarjo. Masyarakat sekitar berharap semburan lumpur panas itu cepat berhenti. (nur/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO