KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Jembatan sungai Bruno yang ada di desa Bulu Kecamatan Semen Kabupaten Kediri Ambrol, tergerus arus sungai yang intensitasnya tinggi saat hujan lebat beberapa hari lalu. Ironisnya, jembatan tersebut adalah bangunan baru dan masih berumur 5 tahun dibangun.
Ambrolnya jembatan tersebut menjadikan aktivitas warga terganggu, dan warga pun harus memutar sejauh Puluhan kilometer bila ingin menyebrang sungai bruno.
BACA JUGA:
- Dinas PU Bina Marga Jatim Targetkan Pembangunan Jembatan Jongbiru Kediri Tuntas Mei 2024
- Jadi Salah Satu Akses Bandara Dhoho, Jembatan Jongbiru Kediri Ditargetkan Rampung Mei
- Tahun Depan, Bupati Kediri Targetkan Jembatan Jongbiru Sudah Bisa Dilewati
- Pengerjaan Akses Menuju Jembatan Jongbiru Ditargetkan Selesai Akhir Tahun
"Memang jembatan ini penghubung antara warga yang tinggal di kecamatan semen dan kecamatan Mojo dan sekarang harus memutar puluhan kilometer untuk ke kecamatan sebelah," kata Maki warga sekitar jembatan saat ditemui dilokasi ambrolnya jembatan.
Kejadian ambrolnya jembatan tersebut pada hari Rabu (13/04) malam sekitar pukul 23.00. Dan tak ada korban jiwa.
Dari hasil pantauan BPBD, ambrolnya jembatan dikarenakan bangunan atau pondasi jembatan tergerus arus sungai.
"Hasil kami melihat ambrolnya jembatan karena tergerus arus sungai yang intensitas airnya tinggi di saat hujan lebat kemarin," kata Heri Wahyu Plt. Ketua BPBD Kabupaten Kediri saat dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (14/4).