2016, Harga Properti di Surabaya Semakin Terjangkau

2016, Harga Properti di Surabaya Semakin Terjangkau

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Hasil Survei Harga Residensial (SHPR) Primer dan Sekunder, menunjukkan masih relatif stabilnya harga pada triwulan IV-2016. Perkembangan Indikator Harga Residensial (IHPR) Pasar Primer mencatatkan perlambatan pertumbuhan pada level 0,9% jika dibandingkan pada triwulan sebelumnya. Begitu juga dengan rata-rata harga properti sekunder, yang menunjukkan kenaikan sebesar 0,67%.

Rasio harga rumah (primer) terhadap UMK, untuk mengukur daya beli masyarakat Kota Surabaya terhadap sektor properti, berada pada level 32,53 kali UMK. Hal ini mengindikasikan daya beli masyarakat (khususnya kalangan menengah ke bawah) terhadap properti di Kota Surabaya dan sekitarnya, mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu pada level 36,02 kali UMK. Kondisi yang disebabkan dari kenaikan UMK ini diyakini akan berlanjut hingga triwulan I-2016 yang diperkirakan akan semakin turun hingga level 29,09 kali UMK.

Kenaikan harga properti primer didorong oleh laju pertumbuhan bangunan. Hal tersebut terkonfirmasi oleh rasio harga tanah dibandingkan terhadap harga rumah yang terpantau turun menjadi 49,9% pada triwulan IV-2015. Kenaikan harga bangunan masih menjadi penyebab terbesar kenaikan harga bangunan, disusul oleh adanya kenaikan upah kerja, harga bahan bakar minyak, biaya perizinan dan penambahan fasum perumahan.

Berbeda dengan properti sekunder, peningkatan harga properti secara dominan disebabkan oleh kenaikan harga tanah. Kenaikan harga tanah tercatat sebesar 1,07% dengan peningkatan pada rasio harga tanah dibandingkan terhadap harga rumah pada triwulan laporan menjadi 0,54 kali.

Hal ini disebabkan harga konstruksi untuk hunian rumah menengah atas sudah cukup tinggi sehingga harga rumah sudah tidak dapat naik terlalu tinggi.

Kenaikan harga properti primer utamanya didorong oleh kenaikan pada rumah tipe kelas menengah.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO