Jokowi Gerilya Pesantren di Jombang

Jokowi Gerilya Pesantren di Jombang Jokowi sowan ke kediaman KH Salahuddin Wahid. foto:muhammad syafii/BANGSAONLINE

JOMBANG (bangsaonline) - Bakal calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo () melakukan roadshow silaturrahmi ke sejumlah Pesantren di Jombang, Sabtu (3/5/2014) malam. Didampingi sejumlah pengurus DPP PDIP, PKB dan Partai Nasdem, pertama kali bertandang ke Pesantren Tarbiyatun Nasyiin, Pacul Gowang.

bersama rombongannya, diterima langsung olah Pengasuh Pesantren Tarbiyatun Nasyiin, KH. Azis Mansyur. Di kediaman Ketua Dewan Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), pertemuan antara dan KH. Azis Mansyur berlangsung sekitar 45 menit dan tertutup.

Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, mengungkapkan, pertemuan antara KH. Azis Mansyur dan banyak membicarakan tentang pandangan politik Nahdlatul Ulama terhadap Negara Kesatuan Rebublik Indonesia. "Silaturrahim berlangsung akrab dan penuh kekeluargaan, dan secara khusus KH. Azis memberikan wejangan kepada Pak ," ujar Ahmad Basarah.

Wejangan khusus yang dimaksud olehnya, adalah agar jika kelak terpilih menjadi Presiden, mengawal dan mejaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Wejangan beliau kepada Pak , jika terpilih menjadi Presiden RI, mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan nilai-nilai yang selama ini sudah dipertahankan dan diperjuangan oleh Nahdlatul Ulama," ungkap Ahmad Basarah.

KH Azis Mansyur, Pengasuh Pesantren Tarbiyatun Nasyiin, mengungkapkan, salah satu agenda pertemuan yang berlangsung di kediamannya adalah permintaan dukungan dan restu dari dalam pencalonan Presiden. "Saya merestui, karena beliau menyatakan akan mencalonkan diri sebagai presiden, saya merestuinya," katanya.

Ketua Dewan Syuro PKB itu menyatakan, pertemuan tersebut tidak secara khusus membahas tentang kriteria serta nama Calon Wakil Presiden yang akan mendampingi dalam Pemilihan Presiden 2014. "Tidak ngomong kriteria, soal kriterisa yang cocok, saya belum bisa membayangkan, nanti akan ada pertemuan lanjutan yang membahas itu," ujarnya.

Saat disinggung nama Cawapres yang berpasangan dengan , KH. Azis Mansyur juga menjawab diplomatis. "Tidak ada pembicaraan nama (Cawapres). Apa kata nanti saat pertemuan. Tadi banyak membicarakan ideologi negara, ideologi bangsa, ideologi nasional. Tidak membahas nama atau kriteria (Cawapres)," jelasnya.

KH Azis Mansyur menambahkan, pertemuan antara dirinya dengan menjadi momentum untuk membicarakan persoalan bangsa Indonesia. diminta bisa mendalami nilai perjuangan islam ala Nahdlatul Ulama dalam mengawal keutuhan NKRI. Berikutnya, juga diminta melestarikan nilai-nilai luruh pesantren.

Pertemuan tersebut, lanjut Kiai Azis, juga melakukan kajian Fiqh tentang memilih imam. Berdasarkan kajian Fiqh itu, diminta ikut menjaga NKRI agar tetap tegak sebagai cita-cita dan perjuangan Nahdlatul Ulama yang akan terus mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO