Ratusan Supir dan Kernet Demo Proyek Migas Blok Cepu

Ratusan Supir dan Kernet Demo Proyek Migas Blok Cepu Aksi para supir sambil membawa truk tangki saat menuju lokasi migas Banyu Urip Blok Cepu. foto: eki nurhadi/ BANGSANOLINE

Sementara Camat Gayam, Hartono, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa sejak kilang mini PT TWU tersebut berhenti beroperasi, pajak daerah yang selama ini disetorkan oleh PT TWU juga berhenti.

Sedangkan menurut Kapolsek Gayam, AKP Sudirman, unjuk rasa yang dilakukan oleh sopir dan kenek truk tangki itu berjalan aman meski menyebabkan kemacetan cukup panjang di sepanjang jalan Bojonegoro-Cepu tepatnya mulai di Desa Cengungklung, Sudu, Ngraho, di Kecamatan Gayam hingga di Desa Purwosari, Kecamatan Purwosari.

"Sedikitnya 175 personil polisi dikerahkan untuk mengamankan jalannya unjuk rasa," ujarnya.

Kilang mini PT TWU di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu, beroperasi sejak tahun 2008. Kilang mini ini semula mendapatkan jatah minyak mentah dari lapangan migas Banyu Urip Blok Cepu sebanyak 6.000 barel per hari. Kemudian, jatah minyak yang diterima bertambah menjadi 10 ribu barel per hari dan terakhir mendapatkan jatah sebanyak 18 ribu barel per hari.

PT TWU tak beroperasi setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan bahwa PT. TWU tidak boleh mengambil minyak langsung dari mulut sumur lapangan migas Banyu Urip Blok Cepu. PT TWU diharuskan mengambil minyak dari dermaga kapal tangker di Tuban yang telah dibangun oleh pemerintah. (nur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO