Kebutuhan Pupuk di Bojonegoro Diprediksi Meningkat

Kebutuhan Pupuk di Bojonegoro Diprediksi Meningkat

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Kebutuhan pupuk bersubsidi di Bojonegoro tahun ini diprediksi mengalami peningkatan. Oleh sebab itu, Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro, Jawa Timur, akan menambah jumlah kuota untuk para petani.

"Kami akan menambah kuota, karena akan ada kenaikan dibandingkan tahun lalu," kata Kepala Disperta, Ahmad Djupari, Minggu (10/1).

Dia menjelaskan, pada tahun 2016 ini, pupuk jenis Urea mendapat jatah alokasi sebanyak 54,922 ton dari RDKK 76,075 ton, jenis ZA jatah 20,838 ton dari RDKK 37,049 ton, jenis SP 36 jatah 15,317 dari RDKK 32, 987 ton, jenis NPK jatah 37,432 ton dari RDKK 93,584 ton dan pupuk jenis Petroganik 25,511 ton dari RDKK 158,352 ton.

Jumlah di atas meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2015 untuk pupuk jenis Urea jatah alokasi sebanyak 53,928 ton dari RDKK 83,377 ton, jenis ZA jatah 18,837 ton dari RDKK 32,535 ton, jenis SP 36 jatah 14,640 dari RDKK 31,026 ton, jenis NPK jatah 38,152 ton dari RDKK 93,078 ton dan pupuk jenis Petroganik 25,481 ton dari RDKK 151,173 ton.

Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Bojonegoro, Lasuri mengaku akan mengawal penggunaan pupuk bersubsidi di tingkat petani secara ketat. Baik penyerapan pupuk di tahun 2015 dan kuota pupuk ditahun 2016.

"Kami sudah agendakan untuk hearing masalah pupuk dengan instansi terkait, agar masalah pupuk ini tidak berkelanjutan," tegasnya. (nur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO