LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Target swasembada pangan benar-benar dijalani dengan serius oleh Pemkab Lamongan. Segala upaya ditempuh agar pendapatan petani bisa meningkat dan sejahtera, salah satunya dengan mempermudah akses petani untuk membawa hasil produksi dari sawah melalui rehabilitasi Jalan Usaha Tani (JUT).
Menurut sumber di Dinas Pertanian Kabupaten Lamongan menyebutkan, tahun ini Pemkab Lamongan sudah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 10 miliar untuk membangun Jalan Usaha Tani (JUT). Dana tersebut disalurkan kepada 95 kelompok tani di berbagai kecamatan di Lamongan.
“Tahun ini setidaknya ada 57 ribu meter jalan usaha tani yang dikerjakan, dan sebagian besar sudah selesai,” ujar H Ernawan, Kabid Pertanian dan Holtikura Dinas Pertanian Lamongan, Senin (30/11) seraya mengatakan setiap kelompok dananya antara Rp 70-90 juta.
Dikatakan Ernawan, pembangunan JUT menjadi prioritas lebih agar ada upaya inovatif peningkatan kesejahteraan petani. “Harapan kita, dengan jalan usaha tani yang mulus, ongkos angkut produksi pertanian akan rendah sehingga kesejahteraan petani juga akan meningkat,” katanya seraya mengucapkan sebagian sudah selesai.
Selain itu, lanjut dia, dengan akses jalan yang mulus hingga ke areal persawahan, petani tidak akan kesulitan memasarkan hasil panen.
Sementara Untuk Program JITUT (jaringan irigasi tingkat usaha tani) ada sebanyak 130 titik yang tersebar di Lamongan. Hal ini dimaksudkan dapat meningkatkan fungsi layanan irigasi, meningkatkan perluasan areal tanam, indeks pertanaman dan produktivitas. Serta, membangun rasa memiliki terhadap jaringan irigasi yang telah direhabilitasi.
Sampai saat ini, kata Ernawam Pemkab Lamongan sudah menyalurkan bantuan hand traktor sebanyak 1.394 unit, pompa air sebanyak 281 unit dan alat panen multiguna 34 unit, serta transplanter atau mesin tanam padi sebanyak 64 unit. (lmg1/rev)