SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka Dies Natalis ke-61, Universitas Airlangga menggelar Pekan Warisan Budaya Dunia dan Ekonomi Kreatif 17 hingga 20 November mendatang di gedung Airlangga Convention Center (ACC). Selain dipentaskan ludruk tanggal 18 November kemarin, besok tanggal 20 November 2015 digelar wayang kulit dengan dalang Sujiwo Tejo.
Acara dibuka oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Kacung Maridjan, Ph.D, bersama rektor Unair Prof. Dr. M. Nasih, dan Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Dirjen Dikti Dr. Sadjuga.
BACA JUGA:
- Tingkatkan Sinergi dan Kolaborasi Antaralumni dengan Almamater, IKA Unair Australia Diresmikan
- Eksotisme Telasen Topak atau Lebaran Ketupat, Hari Raya-nya Puasa Sunnah Syawal
- Tradisi Lebaran yang Hanya Ada di Indonesia
- Tingkatkan Daya Beli Masyarakat saat Ramadan, Khofifah Gelar Pasar Murah untuk Warga Lumajang
Prof Kacung menyampaikan keynote speech “Budaya sebagai Pemicu Pembangunan Indonesia.” Kacung mengatakan, kebudayaan memiliki tiga dimensi penting, yaitu sistem nilai, ekspresi, dan material.
Sistem nilai menginspirasi dan mengikat masyarakat.Termasuk dalam sistem nilai adalahthe way of thinking (kreativitas) yang menjadi jalan untuk mewujudkan mimpi. Maka, dengan kebudayaan bangsa bisa maju dan tetap terkondisikan.
Dimensi selanjutnya adalah ekspresi. Pakaian, bahasa, cara bicara, tarian, wayang, adalah bentuk-bentuk ekspresi. Selanjutnya adalah dimensi material atau artefak, contohnya masjid, candi, dan sebagainya.
Ketiga dimensi kebudayaan tersebut diharapkan bisa mendorong kemajuan bangsa, sebab bisa menggerakkan masyarakat untuk menjadi lebih baik, meningkatkan indeks kebahagiaan, serta meningkatkan perekonomian.