Tewasnya ASN saat Turnamen Tenis Meja, PHMP Unair: Tak Perlu Izin Keramaian ke Polisi

Tewasnya ASN saat Turnamen Tenis Meja, PHMP Unair: Tak Perlu Izin Keramaian ke Polisi Korban saat mendapat percobaan pertolongan pertama

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Ketua Pusat Humas dan Protokol (PHMP) Unair, Pulung akhirnya memberi penjelasan terkait meninggalnya peserta turnamen tenis meja Airlangga Open VII 2025, M. Chusni Suprapto (51).

Korban yang merupakan ASN Pemprov Jatim asal Sidoarjo itu diketahui tergeletak sekira pukul 14.30 WIB ketika mengikuti pertandingan kategori umum usia di atas 36 tahun yang digelar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unair di GOR Kampus C, Minggu (23/11/2025).

“Benar korban itu adalah peserta lomba kategori umum untuk versi usia di atas 36 tahun. Dari tergeletaknya pemain itu langsung kita bawa ke IGD RS Unair pukul 14.35 WIB. Jarak gedung dengan IGD RS Unair cukup dekat dan bersebelahan,” ujarnya, Senin (25/11/2025) setelah muncul pemberitaan yang mengutip Kapolsek Mulyorejo AKP Desy.

Ia membantah isu bahwa korban terlambat mendapat penanganan medis. Pulung juga menjelaskan bahwa UKM Unair tidak menyediakan dokter spesialis maupun ambulans dalam kegiatan tersebut.

“Memang untuk dokter spesialis dan ambulans tidak kami sediakan, namun untuk tim medis ada dari adik-adik mahasiswa dan meski ambulans tidak ada kan berdekatan dengan Rumah Sakit Unair. Tapi tetap kita menangani korban cepat, tapi karena korban menderita sakit jantung sehingga kejadiannya begitu cepat,” bebernya.

Dari pihak kepolisian, Kapolsek Mulyorejo bersama Satintelkam Polrestabes Surabaya menyampaikan bahwa panitia belum mengajukan izin keramaian. 

Pulung tidak membantah hal tersebut dan menyatakan panitia hanya mengurus izin internal.

“Kita sudah mengajukan izin dari Direktur Kemahasiswaan, tidak perlu izin keramaian ke pihak kepolisian. Apalagi acara turnamen ini berada di ruang lingkup kampus,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa meski peserta turnamen berasal dari luar kampus, menurut panitia, izin keramaian dari polisi tetap tidak diperlukan.

Pihak Unair Kampus C menyebut telah memberikan santunan kepada keluarga korban.

“Kami telah mengurus semua proses pemakaman almarhum juga telah memberikan santunan, itu yang penting,” pungkasnya (rus/van)