Akses Rusak dan Rentan Banjir, Ketua DPD Partai Gelora Soroti Kerusakan Jalan di Krian Sidoarjo

Akses Rusak dan Rentan Banjir, Ketua DPD Partai Gelora Soroti Kerusakan Jalan di Krian Sidoarjo Jalan di wilayah Pasar Krian sering banjir saat hujan tiba.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com – Ketua DPD Partai Gelora Sidoarjo, Rianumi Asghori merespons keresahan warga Krian yang mengeluh karena kondisi jalur Krian – Mojosari Timur rusak dan rentan banjir.

“Kami harap, pemerintah harus serius menangani jalan selama musim hujan,” katanya kepada BANGSAONLINE di rumahnya, Perum the Graha, Tropodo, Krian, Jumat (28/11/2025).

Menurutnya, seluruh jalan yang ada di wilayah Krian sangat memprihatinkan. Ia memberi contoh di arah Krian - Balungbendo yang jalannya bergelombang dan berlubang, termasuk Jalan Simpang Lima yang mengalami hal serupa.

Jika itu tidak ditangani serius, kata Rianumi, maka masyarakat yang melintas di sana sangat dirugikan. Bagaimanapun menurutnya akses jalan itu adalah faktor pendukung utama untuk pertumbuhan ekonomi. Sementara wilayah Krian adalah jalur penghubung antarkota, bahkan bisa dikatakan jalur niaga.

“Dari Mojokerto, Surabaya, Gresik, dan daerah lainya, jalur alternatifnya ya di Krian,” tandasnya.

Di sisi lain, lanjut Rianumi, faktor tingginya angka kecelakaan juga dikarenakan parahnya jalan berlubang dan gelombang. Oleh karena itu, ia berharap kepada dinas terkait, baik pemerintah pusat atau provinsi, untuk segera memperhatikan kondisi jalan khususnya di wilayah Sidoarjo Barat, sehingga akses ekonomi dan aktivitas masyarakat dimudahkan serta meminimalisir angka kecelakaan.

“Utamanya kepada Pemerintah Kabupaten Sidoarjo selaku pemangku wilayah, harus serius menangani aspirasi masyarakat Sidoarjo Barat,” ucapnya.

“Bupati dan Wakil Bupati harus serius dan tanggap soal kondisi infrastruktur ini, katakan jalan itu bukan wewenang kabupaten, setidaknya harus menjembatani aspirasi keresahan masyarakat,” imbuhnya.

Rianumi juga mengingatkan, jika nanti ada perbaikan jalan, kualitas bahan dan pekerjaan juga harus diperhartikan, jangan asal-asalan. Sebab, di sepanjang Jalan Setya Budi kebanyakan tambal sulam.

Tidak hanya kepada pemerintah, dia juga mengimbau masyarakat harus bisa menjaga lingkungan, dalam artian tidak membuang sampah sembarangan yang akhirnya menjadi pemicu kebanjiran tersebut.

“Juga kami mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan, tidak membuang sampah-sampah di saluran sungai atau anak sungai,” pungkasnya. (afa/msn)