Pembukaan Misi Dagang dan Investasi Jawa Timur dengan Sulawesi Tenggara.
KENDARI, BANGSAONLINE.com - Misi Dagang dan Investasi Jawa Timur dengan Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatatkan kesuksesan besar. Dipimpin langsung oleh Gubernur Khofifah bersama Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, transaksi kali ini menembus Rp1.048.520.600.000,00.
“Alhamdulillah, misi dagang kali ini sukses dengan catatan transaksi sebesar Rp1.048.520.600.000,00. Misi dagang ini terus kita gelar di berbagai daerah di Indonesia untuk membantu pelaku usaha Jatim bertemu pasar yang lebih luas, sekaligus mendukung substitusi impor dan meningkatkan nilai perdagangan dalam negeri,” urai Khofifah.
Nilai transaksi tersebut meningkat signifikan 690 persen atau Rp915,45 miliar dibanding capaian misi dagang sebelumnya di Sultra pada 2022 yang hanya Rp132,55 miliar dari 37 transaksi.
Produk unggulan Jatim yang mengalir ke Sultra antara lain kopi arabika, olahan pangan peternakan, gula merah tebu, susu sapi, daging sapi, daging ayam, pakan ikan, mesin pengupas sabut kelapa, bandeng presto, telur, fillet dori, makanan ringan, sambal hitam, garam, hingga kandang galvanis dengan total Rp663,91 miliar.
Sebaliknya, Jatim juga membeli komoditas dari Sultra senilai Rp384,60 miliar berupa arang batok kelapa, kelapa bulat, ikan tuna, cakalang, jagung, teh, ubi ketela, cengkeh, rumput laut kering, dan rempah-rempah. Perdagangan ini menunjukkan rantai pasok antarprovinsi yang saling melengkapi.
“Misi dagang ini bukan sekadar transaksi, tetapi momentum strategis untuk sama-sama saling memperkuat hilirisasi industri dan meningkatkan daya saing produk serta meningkatkan hubungan kerjasama ekonomi dan budaya kedua provinsi,” kata Khofifah.

Kerja sama ini juga memperkokoh ketahanan ekonomi antarwilayah dan membuka peluang investasi baru. Pada 2023, total perdagangan Jatim-Sultra mencapai Rp3,14 triliun dengan neraca surplus Rp752 miliar.
Kinerja ekonomi Jatim pun tetap solid, dengan pertumbuhan 5,22 persen pada Triwulan III-2025, lebih tinggi dari rata-rata nasional 5,04 persen.
Sejak 2019-2025, Pemprov Jatim telah menggelar 47 misi dagang domestik dengan nilai komitmen Rp21,81 triliun. Jatim juga aktif di pasar internasional dengan enam misi dagang luar negeri senilai Rp5,86 triliun, termasuk transaksi tertinggi Rp4,16 triliun di Singapura.
“Dengan rantai pasok yang kuat, hilirisasi produk, serta capaian perdagangan domestik dan internasional, Jawa Timur menunjukkan strategi perdagangan yang efektif sekaligus memperkokoh daya saing produk unggulan di tingkat nasional maupun global,” ucap Khofifah.
Sementara itu, Gubernur Sultra menegaskan pentingnya kolaborasi antar daerah. Ia memastikan, pihaknya siap memperkuat konektivitas kawasan timur Indonesia dan segera menindaklanjuti kerja sama dengan Jawa Timur.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri, jadi tidak kompetisi tapi kolaborasi. Nah, kolaborasi ini terus kita sinergikan secara berkelanjutan,” tuturnya. (dev/mar)













