Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dan rombongan saat takziyah di rumah Ahmad Albi Fahri dan Ahmad Muzakki di Hang Tuah 7/20 RT 7/ RW 9, Semampir, Surabaya. Ahmad Albi Fahri dan Ahmad Muzakki dua santri Al Khoziny yang menjadi korban meninggal dalam musibah ambruknya mushalla Al Khoziny Buduran Sidoarjo. Foto: bangsaonline
SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, kembali melakukan ta’ziyah ke keluarga korban reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo. Kali ini Ketua Umum Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) itu mendatangi tiga rumah korban reruntuhan di tiga tempat. Semuanya di kawasan Surabaya.
Dalam rombongan Kiai Asep tampak Dr Achmad Rubaie dari Yayasan Unitomo Surabaya, Mohammad Gofirin, Sekretaris Umum JKSN, Mohammad Fachruddin, Wakil Ketua PAN Jawa Timur dan beberapa ustadz dari Amanatul Ummah.

Rumah almarhum Ahmad Albi Fahri (13) dan Ahmad Muzakki di Hang Tuah 7/20 RT 7/ RW 9, Semampir, Surabaya. Foto: bangsaonline
Kiai Asep Saifuddin Chalim dan rombongan berangkat sehabis shalat Ashar dari kediamannya di Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Rabu (19/11/2025). Kiai Asep langsung menuju ke kawasan Jalan Hang Tuah Surabaya.
Di kawasan itu ada dua korban. Yaitu Ahmad Albi Fahri (13) dan Ahmad Muzakki yang beralamat di Hang Tuah 7/20 RT 7/ RW 9, Semampir, Surabaya.
Kiai Asep dan rombongan membacakan tahlil dan memberi santunan. Selain uang tunai juga beras.
Usai tahlil, sore itu juga Kiai Asep melanjutkan perjalanan menuju Sidokapasan VIII/8 Surabaya. Yaitu rumah Daul Milal, santri Al Khoziny yang juga meninggal akibat reruntuhan gendung di Pondok Pesantren Al Khoziny.

Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dan rombongan saat takziyah ke ke keluarga korban Firman Nur di kawasan Tembok Lor Bubutan Surabaya, Rabu (19/11/2025) malam. Kiai Asep dan rombongan menggelar tahlilan di balat RW. Foto: bangsaonline.
Kiai Asep ditemui Ahmad Fauzi, ayah Daul Milal. Tampaknya Ahmad Fauzi merupakan tampak tokoh agama di kampung tersebut. Sore itu ada beberapa anak kecil berdatangan untuk belajar ngaji. Di bagian depan rumahnya juga terpampang papan nama yayasan.
Kiai Asep juga menyerahkan santunan berupa uang tunai dan beras.
Kemudian Kiai Asep dan rombongan menuju Kawasan Tembok Lor Bubutan Surabaya. Yaitu rumah Firman Nur, santri Al Khoziny yang juga menjadi korban meninggal reruntuhan Gedung Musholla Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo.
Keluarga Firman Nur menemui Kiai Asep dan rombongan di balai RW karena rumahnya masuk gang sempit. Otomatis Kiai Asep dan rombongan tahlilan di balai RW tersebut.
“Kami dari JKSN mengucapkan bela sungkawa,” kata Kiai Asep.

Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dan rombongan saat takziyah di rumah Daul Milal di Sidokapasan VIII/8 Surabaya.Surabaya.
Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu berjanji akan membadalkan umrah para korban meninggal pada Januari 2026 mendatang. Semua biaya akan ditanggung Kiai Asep.
Kiai Asep mengaku menyiapkan 23 orang yang akan diumrahkan sekaligus mengerjakan badal urmah untuk para korban meninggal reruntuhan mushalla Pondok Pesanren Al Khoziny Buduran Sidoarjo.
"Yang dari Surabaya nanti diwakili Mas Yusub," katanya.
Kiai Asep juga mengaku sebagai alumnus Pondok Pesantren Al Khoiny Buduran Sidoarjo.
“Saya juga alumni Buduran,” tutur putra pahlawan nasional KH Abdul Chalim itu.
Dalam taushiyahnya Kiai Asep mengutip tiga Hadits yang artinya, “Barangsiapa meninggal dalam keadaan menuntut ilmu, maka ia mati syahid,” kata Kiai Asep.
“Barangsiapa meninggal karena tertimpa sesuatu, maka ia mati syahid,” tegas Kiai Asep lagi.
“Barangsiapa meninggal saat melakukan salat, maka ia mati syahid,” tambah Kiai Asep.
Menurut Kiai Asep, kelak mereka juga akan dibangkitkan seperti saat melakukan sesuatu saat meninggal.
“Dan akan memberikan syafaat kepada orang tuanya,” ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) itu.
Kiai Asep juga memberikan santunan berupa uang tunai dan beras.













