Syafiuddin Buka Acara Pelatihan Keterampilan Pasang Bata, Berharap Santri Ahli di Bidang Konstruksi

Syafiuddin Buka Acara Pelatihan Keterampilan Pasang Bata, Berharap Santri Ahli di Bidang Konstruksi Anggota Komisi V DPR RI, Syafiuddin, memberikan helm dan rompi bagi peserta pelatihan tukang pasang batu bata di Pondok Pesantren Syaikona Kholil Bangkalan.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Anggota Komisi V DPR RI, Syafiuddin, membuka pelatihan dan pembekalan keterampilan tukang pasang batu bata bagi santri dan santriwati Pondok Pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan, Sabtu (8/11/2025).

Kegiatan ini digelar oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya sebagai bagian dari upaya peningkatan kompetensi tenaga kerja konstruksi di kalangan santri, atas inisiator Syafiuddin sebagai anggota Komisi V DPR RI.

Dalam sambutannya, Syafiuddin menegaskan pentingnya pembekalan skill bagi santri di bidang pembangunan fisik.

“Santri tidak hanya memiliki spiritualitas, tapi juga intelektualitas di bidang konstruksi. Ini bagian dari upaya menjawab tantangan zaman,” ujarnya di hadapan peserta pelatihan.

Menurut pria yang akrab disapa Abah Syafi itu, pelatihan tersebut merupakan langkah konkret dalam mempersiapkan generasi santri menghadapi tantangan era milenial dan Gen Z.

“Selama ini santri banyak berperan dalam pembangunan pondok secara swadaya. Ke depan, kami ingin santri juga mampu bersaing di dunia konstruksi profesional,” tegasnya.

Ia berharap, pelatihan ini mampu meningkatkan kemampuan dan keilmuan santri agar bisa berkiprah lebih luas di masyarakat.

“Santri tidak hanya jadi imam di masjid, tapi juga bisa jadi imam di bidang pembangunan. Kita siapkan man power contractor dari kalangan santri yang kompeten dan berdaya saing,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya, Esti Dwinda, menjelaskan bahwa pelatihan serupa juga digelar di beberapa pesantren lain, seperti Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, dan pondok di Nganjuk.

“Kami telah memetakan beberapa pesantren di Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga DIY untuk kegiatan serupa. Pelatihan ini tidak hanya teori, tapi juga praktik langsung memasang batu bata bersama instruktur profesional,” terangnya.

Esti menambahkan, tujuan utama kegiatan ini bukan menjadikan santri sebagai tukang semata, melainkan mempersiapkan mereka menjadi calon arsitek atau tenaga ahli konstruksi.

“Bukan santri dijadikan tukang, tapi santri disiapkan agar memahami dunia arsitektur dan konstruksi dengan baik,” katanya.

Di sisi lain, Ust. Hamzah, penanggung jawab bidang konstruksi di Pondok Pesantren Syaikhona Kholil, menyampaikan apresiasi kepada Syafiuddin atas terselenggaranya pelatihan tersebut.

“Program ini bukan hanya menambah skill, tapi juga memperkaya pengetahuan santri di bidang konstruksi. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut,” ujarnya.

Harapan serupa juga disampaikan Nuraini dan Aniyatun Solehah, santriwati asal Kecamatan Kokop, meminta Kepada Syafiudin tidak lelah memperjuangkan anak melenial Madura khususnya Bangkalan.

“Agar terus berjuang untuk pembagunan fisik dan pembagunan SDM bagi Madura,” pintanya.

“Sebagai santriwati, saya bangga bisa ikut pelatihan ini. Di Madura, banyak perempuan yang ikut terlibat dalam dunia pembangunan. Jadi kami juga ingin punya kemampuan di bidang ini,” ungkapnya (uzi/msn)