Harga Pupuk Turun 20 Persen, Dirut Pupuk Indonesia Pastikan Stok Aman Songsong Musim Tanam

Harga Pupuk Turun 20 Persen, Dirut Pupuk Indonesia Pastikan Stok Aman Songsong Musim Tanam Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi (tiga dari kiri), didampingi jajaran komisaris dan direksi saat meninjau gudang pupuk multi guna PT Petrokimia Gresik. Foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (persero), Rahmad Pribadi, meninjau gudang multiguna PT Petrokimia Gresik di Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Rabu (29/10/2025).

Peninjauan ini seiring dengan kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto menurunkan harga pupuk sebesar 20 persen. Sekaligus memastikan stok pupuk di gudang aman serta pengiriman pupuk ke daerah-daerah lancar menyongsong musim tanam bulan Oktober- Maret (2025-2026).

Selain meninjau gudang pupuk, Rahmad juga melepas armada truk yang mengirim pupuk perdana dengan harga turun 20 persen ke Kabupaten Tuban, Bojonegoro, dan Ngawi, dengan ditandai memecah kendi.

Rahmad menyampaikan, Pupuk Indonesia grup tugas utama yang diberikan oleh pemerintah memastikan menjaga ketananan pangan tercapai untuk produktivitas pertanian.

"Sebentar lagi memasuk musim tanam, di sebagian daerah sudah mulai tanam, saat ini sudah mulai musim hujan. Kami hadir di sini (Petrokimia) untuk memastikan seluruh fasilitas produksi yang ada di Pupuk Indonesia grup siap menyongsong musim tanam," ujarnya.

Hingga hari ini, menurut Rahmad, stok pupuk yang tersedia dari hasil produksi Pupuk Indonesia grup mencapai 1,6 juta ton.

"Dari stok 1,6 jt ton itu, untuk pupuk subsidi 1,1 juta ton, jadi jumlahnya cukup," jelasnya.

Terkait turunnya harga eceran tertinggi (HET), Rahmad menyatakan semua harga pupuk turun 20 persen. Ia mencontohkan pupuk jenis Urea, dari harga eceran tertinggi Rp2.250 per kg, sekarang turun 20 persen menjadi Rp1.800 per kg. Begitu juga dengan pupuk lain.

"Semua turun harga 20 persen untuk seluruh jenis pupuk," tandasnya.

Rahmad menyampaikan, penurunan harga pupuk 20 persen adalah kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang propetani, prorakyat, dan proketahahan pangan.

"Beliaunya sangat konsen, beliau sangat tahu bagimana pentingnya pupuk pada produk pertanian. Maka beliau menginstruksikan kepada kami untuk mencari cara model bisnis baru supaya petani bisa mendapatkan harga pupuk yang murah. Akhirnya HETnya kita ketemu formulanya dengan pemerintah, dan hasilnya sebaimana telah ditetapkan HET turun 20 persen," beber Rahmad.

Rahmad menjelaskan, ada empat jenis pupuk yang mendapatkan subsidi dari pemerintah. Yaitu, jenis pupuk urea, NPK Phonska, NPK untuk tanaman kakao, ZA, dan Petroganik.

"Untuk produk pupuk Petroganik ini tidak semuanya ada stok di sini (Petrokimia), sebagian ada di sentra sentra produksi karena produksinya tersebar di Indonesia. Sentra produksinya tersebar di kawasan industri pupuk," terangnya.

Rahmad mengaku bersyukur karena langkah-langkah yang telah diambil pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terlihat sekali agar ketahahan pangan bisa tercapai di Indonesia.

"Dapat saya sampaikan pupuk distribusinya meningkat terutama dalam 3 tahun terakhir sekitar 12 persen. Dari peningkatan 12 persen itu meningkat produktivitas pertanian 16 persen," katanya.

"Jadi betul antara pupuk dengan produksi pertanian itu nyambung. Dan alhamdulillah, tidak hanya HET turun, Bapak Prabowo pun menugaskan kepada kami semua untuk merevitalisasi industri pupuk," pungkasnya. (hud/rev)